Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Asahan. Menjelang berbuka puasa, biasanya banyak warga yang keluar rumah mencari makanan untuk disantap diwaktu membatalkan puasa. Peluang itu dimanfaatfkan masyarakat untuk berjualan aneka makanan. Tak terkecuali pada pasar ramadhan yang berada di kawasan simpang enam kelurahan Kisaran Baru persis di depan Masjid Al Husna Kisaran.
Siapa sangka, pasar takjil Ramadan simpang enam ini telah ada sejak awal tahun 1990-an dan masih eksis bertahan hingga kini menjadi tujuan masyarakat kota Kisaran dalam mencari makanan berbuka. Kue - kue yang dijajakan disini umumnya dibuat oleh masyarakat sekitar lalu dititip jualkan oleh anak anak remaja masjid.
“Alhamdulillah bang, kalau pasar takjil ramadan ini setiap tahun sudah ada dari jaman orang tua kami dulu. Sekitar tahun 90 saya dengar sudah ada, dan ini terus kami pertahankan secara regenerasi sampai sekarang,” kata Hermawan, ketua Remaja Masjid Al Husna yang juga sebagai kordinator pasar takjil Ramadan saat bebincang bersama wartawan, Senin (11/5/2020).
Hermawan mengatakan, pihaknya (remaja masjid) hanya bertindak sebagai penjualnya saja dan menerima persenan dari keutungan dari hasil penjualan. Sementara itu, kue tersebut dibuat dari warga sekitar mesjid dan menjadi sumber penghasilan masyarakat setempat selama Ramadan.
“Kalau siang, antara jam 2 sampai jam 3 ini kami langsung menjemput kuenya ke rumah ibu ibu yang membuatnya. Jadi mulai berjualan usai salat ashar antara jam 4 sore sampai menjelang waktu buka puasa,” kata Hermawan.
Banyak aneka menu kue yang mereka jual. Di kasawan ini, tidak hanya remaja masjid Al Husna Simpang Enam saja yang menjual kue kue tersebut, bahkan warga sekitar juga turut berjualan meramaikan persimpangan ini yang biasanya padat dipenuhi pengunjung satu jam menjelang berbuka.
“Ada sekitar 19 orang anggota remaja masjid yang bertugas disini. Nanti hasil keuntungan penjualan kuenya di malam takbiran akan dibagi kepada anggota setelah disisihkan sebagian uangnya untuk pihak masjid,” katanya.
Hanya saja, memang diakui selama pandemi Covid-19 kali ini penjualan kue di pasar takjil Ramadan simpang enam mengalami omset penurunan penjualan sebab tak sedikit warga yang memilih untuk tidak membeli jajanan di luar.
“Memang ada pengaruhnya selama corona ini omset penjualan kue jauh menurun disbanding tahun sebelumnya. Kami juga selama berjualan pakai masker dan sediakan tempat cuci tangan lengkap dengan sabunnya,” ujarnya.