Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Memasuki pekan ketiga ramadan tahun ini, serapan uang termasuk uang pecahan kecil (UPK) di Kota Medan baru sekitar Rp 1,2 triliun. Serapan tersebut masih cukup kecil dari proyeksi permintaan sampai dengan awal lebaran sebesar Rp 4,2 triliun, yang terdiri dari pecahan besar Rp 3,6 triliun dan pecahan kecil Rp 600 juta.
Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Sumatra Utara (Sumut), Wiwiek Sisto Widayat, mengatakan, serapan uang untuk kebutuhan ramadan dan lebaran oleh masyarakat memang terbilang masih kecil. "Kondisi ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena mendekati pekan terakhir ramadan serapannya sudah mendekati proyeksi," katanya, Rabu (13/5/2020).
Wiwiek mengatakan, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pada momen ramadan tahun ini pihak bank memang tidak lagi membuka loket-loket penukaran UPK. Termasuk penukaran uang yang dilakukan melalui Kas Keliling. Tahun ini seluruhnya dilakukan di kantor bank masing-masing sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.
"Untuk kegiatan ini, ada 121 kantor bank yang ikut ambil bagian dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan UPK. Termasuk juga memastikan agar penukaran kepada masyarakat tidak terkonsentrasi kepada sekelompok orang/pihak tertentu," kata Wiwiek.
Kegiatan penukaran UPK oleh perbankan sudah dilakukan sejak 27 April dan akan berlangsung hingga 20 Mei mendatang.
Untuk wilayah Sumut sendiri, total uang yang disiapkan BI pada ramadan dan lebaran tahun ini mencapai Rp 13,5 triliun. Jumlah ini sesuai dengan perhitungan BI untuk kebutuhan masyarakat Sumut. Persediaan saat ini lebih dari 137% dibandingkan realisasi penarikan perbankan selama periode ramadan dan idul fitri tahun 2019 yang mencapai Rp 9,8 triliun.