Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Jumlah ibu hamil terutama yang masuk di kelompok pasangan usia subur (PUS) di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatra Utara pada dua bulan terakhir melonjak. Data dari Dinas Kesehatan Taput mencatat, angka ibu hamil update Maret 2020 masih 1.502 orang, sekarang pada kondisi update April 2020 naik menjadi 2.298 orang. Angka ini diperkirakan terus naik seiring bencana pandemi waba corona (Covid-19), di mana pemerintah mengimbau warga mengurangi aktivitas di luar rumah atau stay at home saja.
Peserta Keluarga Berencana di Taput pada 2019, pasangan usia subur sebanyak 32.171. Tahun yang sama, yang sudah masuk dalam program KB (akseptor KB) sebanyak 21.740 orang, yang didominasi PUS.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( DPPKBP3A) Tapanuli Utara Sudirman Manurung SKM MKes menjelaskan, dari angka peserta KB tersebut didominasi PUS.
"Kita tidak menampik, pasangan usia subur ini sangat berpotensi mengalami kehamilan di tengah pandemi covid-19 ini,"ujarnya menjawab medanbisnisdaily.com, sore ini, Kamis (14/5/2020), di kantornya di Kecamatan Siatas Barita.
"Petugas lapangan sudah kita anjurkan untuk mengatisipasi dampak pandemi covid -19, di dalam kehamilan pasangan usia subur ini. Kenapa? Memang kita khawatir, situasi dan kondisi saat ini, para pasangan para PUS tersebut cenderung takut untuk dilakukan pelayanan keluarga berencana oleh petugas KB. Dan kita khawatir juga para peserta atau akseptor KB pasangan PUS yang sudah menjadi akaeptor KB, ada yg sudah mengalami putus pakai. Artinya, dia sudah ber -KB sebelumnya, tetapi tidak melanjutkan karena situasi saat ini," terangnya.
Langkah yang dilakukan pihaknya, sambung Sudirman, petugas lapangan keluarga berencana tetap bergerak untuk melakukan penyuluhan sosilisasi dan komunikasi informasi dan edukasi (KIE), agar para akseptor tidak perlu takut dan khawatir berkunjung ke fasilitas kesehatan yang ada, karena petugas kesehatan telah dilengkapi APD.
Rincian Peserta KB
Saat ini, laki laki peserta KB dengan metode operasi pria sebanyak 93 orang dan yang menggunakan kondom 1.458. Penyebaran dengan rincian 3 kecamatan terbesar, yakni metode operasi pria terbesar di Kecamatan Tarutung 25 orang, Sipoholon 17 orang dan Pangaribuan 13 orang. Kondom, tertinggi di Garoga 230 orang,Tarutung 226 orang dan Siborongborong 190 orang.
Pada kelompok perempuan dengan metode Intra Uterin Defice (IUD) di Kecamatan Tarutung 303 orang, Adian Koting 250 orang dan Siborongborong 194 orang. Kemudian, Metode Operasi (MOE) di Pangaribuan 650 orang, Tarutung 547 orang dan Siborongborong 517 orang.
Sementara yang menggunakan implan atau susup yang paling tinggi di Kecamatan Pamgaribuan 977 orang, Siborongborong 954 orang dan Tarutung 624 orang. Menggunakan suntik di Kecamatan Tarutung 881, Siborongborong 701 orang dan Pangaribuan 666 orang. Dengan menggunakan pil, terbanyak di Kecamatan Sibirongborong 640 orang, Tarutung 530 orang dan Garoga 390 orang.
"Nah, kalau peserta itu tidak sambung, sangat berpotensi bisa hamil. Dan sangat memungkinkan mereka lebih sering melakukan hubungan badan di tengah pandemi ini. "Stay at home" ini bisa saja memengaruhi," tukasnya.
BACA JUGA: Bah! Pandemi Corona, Angka Kehamilan dari Maret ke April Meningkat di Labura
Kenaikkan angka ibu hamil juga terjadi di Kabupateh Labuhanbatu Utara. "Angka kehamilan untuk pasangan usia subur bukan peserta KB pada Maret lalu sebanyak 2.114 orang untuk kelompok Keluarga Sejahtera (KS) keseluruhan dan 748 untuk kelompok KS 1. Adapun di bulan April, Angka kehamilan untuk pasangan usia subur bukan peserta KB sebanyak 2.191 untuk kelompok KS keseluruhan, dan 703 untuk kelompok KS 1," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Labura, Suib, mengatakan, ada peningkatan kehamilan dari bulan Maret ke Bulan April 2020.
"Di masa pandemi Covid-19 ini, jumlah kepesertaan ber-KB mengalami peningkatan. Namun didapat pula adanya peserta KB yg mengganti cara ber KB nya dari IUD menjadi pil dan suntik," lanjut Suib.