Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbuisnisdaily.com-Langkat. Tentang harimau Sumatera asal Taman Nasioanal Gunung Leuser (TNGL) di Langkat yang sering memangsa hewan ternak sapi/lembu milik warga di Kecamatan Bahorok, Batang Serangan, bahkan memangsa manusia di Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat baru - baru ini dikarenakan perbruan liar dikawasan TNGL yang dilakukan kelompok orang yang tidak bertanggung jawab.
"Maraknya perburuan satwa liar yang dialami harimau Sumatera, ditenggarai menjadi salah satu penyebab banyaknya hewan ternak dan manusia yang menjadi korban dimangsa harimau. Dan rusaknya habitat serta semakin luasnya perambahan hutan lindung menjadi pebyebab-penyebab lain yang membuat harimau semakin terdesak di habitatnya sendiri," kata Palbert Turnip, selaku Kasi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V BBTNGL, pada pertemuan warga Dusun Panampean, Desa Sei Musam, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Kamis (14/5/2020).
Pertemuan itu terjadi, berkaitan dengan adanya hewan ternak warga yang dimangsa harimau yang ditemukan warga, Selasa 12 Mei 2020.
Sapi milik Kidam Tarigan (53) warga Sei Musam seekor ditemukan mati, dan seekor lagi sekarat, dan empat ekor sapi lainnya menghilang, akibat dimangsa harimau.
Atas kejadian itu, tadi siang pihak terkait hadir di tengah-tengah warga yang sedang resah, untuk menyelesaikan persoalan konflik antara harimau dan warga.
"Begitu kita mendengarkan informasi mengenai harimau makan ternak warga, maka kita turun kesini untuk memastikan hal tersebut. Kemudian kita mengecek sisa bangkai sapi dan memasang kamera trap, di lokasi kejadian. Hasilnya, harimau Sumatera remaja terekam vidio kamera trap, yang memangsa hewan ternak milik warga," katanya lagi.
Dijelaskan Palbert Turnip, Timnya akan berada dilokasi untuk 7 hari kedepan, guna mengusir harimau menjauh dari wilayah perbatasan TNGL, dengan cara meledakkan meriam dan senjata api setiap sorenya. Pihaknya akan membuatkan kandang hewan ternak warga dengan menggunakan kawat berduri.
Otoritas II BKSDA Sumatera Utara mengatakan, bahwa harimau selalu mencari mangsa yang gampang, mangsa yang gampang itu di pinggiran hutan. Itu lah yang selama ini diamatinya dalam perilaku harimau. Manusia bukan menjadi pakan pavorit harimau seperti yang terjadi di Desa Sekoci Kecamatan Besitang belum lama ini. Harimau tidak akan memangsa manusia, maka dari itu, kurangi dan jangan melakukan aktifitas di kawasan hutan TNGL.