Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Sebanyak 5 orang warga Desa Paindoan, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba yang sedang menjalani isolasi mandiri mendatangi kantor kepala desa. Mereka menuntut dan mengungkapkan kekecewaan selama menjalani isolasi tidak mendapat bantuan apapun dari pemerintah.
"Di mana hati nurani kalian sebagai pemerintah, rakyatmu melarat butuh bantuan tidak kalian perhatikan, apakah isolasi yang kalian sebut hanya sebatas kata-kata," tanya juru bicara warga, E Siahaan, Senin (18/5/2020), di Kantor Desa Paindoan, Balige.
Ia mengatakan, proses isolasi mandiri dijalankan dengan baik di rumah atas anjuran kepala desa dan bidan desa dimulai sejak Senin (11/5/2020) hingga saat ini, namun sejauh itu pihak desa belum menunjukkan perhatian dengan membantu kebutuhan hidup.
"Di mana hati nurani kalian pemerintah, apakah penderitaan kami ini kalian suka," sebutnya lantang.
Ke-5 orang warga dimaksud yang diketahui adalah masih dalam satu keluarga orang tua dan 3 orang anak disarankan untuk isolasi mandiri karena diduga pernah kontak dengan JS, yang diumumkan pemerintah hasil swab positif covid-19, yang diunggah di berbagai media sosial.
"Bukan empati yang kami dapat malah tekanan demi tekanan di media sosial justru membuat diri kami sangat tersakiti," ucapnya.
Atas hal ini, keluarga E Siahaan menyebut sangat terlantar dan tersakiti dan meminta ketegasan kepada pemerintah daerah setempat membuat keputusan yang bisa diterima akal sehat.
"Kami adalah manusia, sama seperti kalian tolong pakai hati nurani untuk sesama apalagi saat ini yang sedang tersakiti," ucapnya menyebut aksi yang dilakukan juga akan disuarakan hari itu juga kepada Bupati dan DPRD.
Kehadiran ke-5 orang warga diterima langsungKepala Desa Paindoan, Budiman Siahaan didampingi Kanit Kantibmas Polsek Balige, Aiptu Marlen Sitanggang, Babinsa Koramil Balige, Serda Roy H Pasaribu, Bidan Desa dan BPD.
Kepala Desa Budiman menyampaikan tuntutan yang disampaikan oleh warga yang saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di rumah akan diperhatikan dengan tentu akan merujuk kepada aturan yang berlaku ditambah arahan dari pimpinan.
"Bukan menelantarkan atau tidak ada perhatian bagaimana pihak desa tidak salah menjalankan tugas itulah saat ini sedang ditunggu," katanya.
Disampaikan Kades Budiman Siahaan supaya proses isolasi mandiri tetap dijalankan dan untuk perhatian atau bantuan akan diupayakan secepatnya setelah koordinasi dengan pimpinan, baik camat maupun bupati.
"Pesan kami, marilah kita tetap mengikuti arahan pemerintah bagaimana perhatian atau bantuan segera akan dipenuhi," ucapnya seraya menyebut adanya postingan yang meresahkan di media sosial sudah dibuat imbauan sekaligus memanggil dan menyampaikan permohonan maaf.
Kanit Kantibmas, Aiptu Pol Marlen Sitanggang dalam arahannya supaya seluruh warga pokus mencegah dan memutus serangan virus covid-19 yang saat ini sudah pandemi.
"Terkait adanya keluhan warga hingga saat ini belum mendapat perhatian supaya ditampung oleh pemerintah dan merealisasikan secepatnya sehingga kebutuhan keluarga yang sedang menjalankan isolasi tetap terpenuhi kebutuhannya," sebutnya.
Terkait adanya warga membuat postingan media sosial sehingga membuat orang lain tersakiti disampaikan oleh Kanit Kantibmas supaya hati-hati ada undang-undang IT apabila terbukti akan dikenakan pidana.
"Saat ini saya tegaskan bijaklah menggunakan media sosial jangan kalian berhadapan dengan hukum hanya dikarenakan kebebasan bermedia sosial," tegasnya meminta supaya seluruh tuntutan keluarga E Siahaan supaya segera direalisasikan oleh pemerintah.
Sebelumnya aksi dari keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri direncanakan akan berlanjut ke Kantor Bupati dan Kantor DPRD akhirnya diurungkan dan kembali ke rumah setelah mendapat penjelasan dari pemerintah desa.