Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tanjungbalai. Sebanyak 146 TKI asal Tanjungbalai yang baru saja pulang dari Malaysia tiba di Pelabuhan Teluk Nibung, Senin (18/5/2020) sore menggunakan kapal Ferry Pacific Jetstar I dan langsung mengikuti sejumlah periksaan kesehatan. Rombongan ini merupakan kepulangan gelombang pertama dari 440 orang yang akan dijemput.
Begitu keluar dari kapal, seluruh TKI langsung dilakukan penyemprotan disinfektan oleh petugas medis sebelum mengikuti proses pemeriksaan kesehatan lanjutan. Kemudian, mereka diwajibkan untuk melalui alat pemindai suhu tubuh (thermal scanner) dan Rapid Test Covid-19 sesuai protokol kesehatan untuk menskrining awal apakah ada gejala awal terinfeksi virus corona.
Hingga berita ini ditulis, para TKI masih dalam pemeriksaan Rapid Test Covid-19 oleh petugas medis dari Dinas Kesehatan Tanjungbalai. Namun, bila ditemukan ada hasil reaktif pada rapid test, akan langsung dibawa ke RSUD dr. Tengku Mansyur untuk menjalani perawatan lebih lanjut.
Sebelumnya, para TKI yang merupakan warga Tanjungbalai ini dijemput langsung oleh Wali Kota Tanjungbalai H.M Syahrial bersama Forkopimda Tanjungbalai saat tiba di Pelabuhan Teluk Nibung.
"Tentu kita berharap agar hasil tes mereka negatif agar bisa kembali ke rumah masing-masing. Sembari menunggu hasil tesnya, mereka akan ditempatkan di Karantina Sementara (Gor Mini), Kelurahan Sei Raja, Kecamatan Sei Tualang Raso, Tanjungbalai," ungkap Wali Kota Syahrial.
Pemulangan Warga Tanjungbalai dari Malaysia ini, kata Syahrial lagi menambahkan merupakan wujud kepedulian kita bersama Pemkot Tanjungbalai bersama Forkopimda. Apalagi sebentar lagi akan merayakan Idul Fitri, sehingga lebaran tahun ini para TKI dapat merayakan lebaran bersama keluarga masing masing.
Nabila, salah seorang TKI warga Kampung Baru menyampaikan ucapan Terimakasih kepada Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Walikota Tanjungbalai, H.M.Syahrial atas partisipasi nya untuk penjemputan kami tiba di Indonesia.
Ia menyebutkan, selama berbulan bulan ini pada masa lockdown dimalaysia dengan adanya wabah virus carona(Covid-19)kami tidak dapat bekerja dan kesulitan untuk makan di Malaysia.