Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepala Dinas Sosial Kota Medan, Endar Lubis, memastikan seluruh penyandang tuna netra akan mendapat bantuan sosial (Bansos) Pemko Medan apabila tidak terdaftar sebagai penerima bantuan reguler dari Kementerian Sosial (Kemensos) seperti PKH (Program Keluarga Harapan) dan paket sembako atau yang dulu bernama Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
"Jadi seluruh penerima bansos tahap II ini namanya diumumkan di masing-masing kantor lurah, tolong nama bapak ibu sekalian di cek, terdaftar atau tidak," tutur Endar saat pertemuan dengan DPD Pertuni Sumut di sekretariat Jalan Sampul, Medan, Senin (18/5/2020)
Turut hadir dalam kesempatan itu Ketua Fraksi Gerindra DPRD Medan, Surianto dan sejumlah anggita fraksi lainnya seperti Dedy Aksyari Nasution dan Edi Suranta.
Melalui Pertuni, Endar meminta data daftar nama anggota yang tidak menerima bantuan untuk dilakukan pengecekan. Sebab, penyaluran bansos tahap kedua sedang dalam proses.
"Ada 600 ribu ton beras yang mau dibagikan, kemampuan kita terbatas, diperkirakan butuh waktu 20 hari agar selesai, penyaluran sudah dilakukan nsejak sabtu kemarin, tiap hari berjalan," jelasnya.
"Kalau terdata namanya di kantor lurah, berarti tunggu giliran. Semua akan kita layani, karena pesan Plt Wali Kota Medan, pak Akhyar demikian," tuturnya.
Melihat situasi yang ada, lanjut dia, Endar meyakni bansos tahap ketiga akan diberikan. Di mana, nantinya bukan hanya yang memiliki e-KTP Medan menerima bantuan, warga luar Medan juga akan menerima.
"Misalnya anak kos, mahasiswa/i kan banyak bukan warga Medan, mereka dari luar kota, tahap ketiga akan di cover," bebernya.
Seperti diberitakan, Ketua DPD Pertuni (Persatuan Tuna Netra Indonesia) Sumut, Khairul Batubara, mengungkapkan kekecewaannya kepada pemerintah karena tidak mendapat bantuan dari pemerintah di masa pandemi virus corona atau covid-19.
Ia bercerita ada sekitar 240 KK (Kepala Keluarga) yang tergabung di Pertuni Sumut. Namun, hanya 200 diantaranya tidak mendapat bantuan dari Dinas Sosial Sumut.
Khairul menjelaskan bantuan yang adalah beras 5 kg dan mie instan. "Kalau dari Pemko Medan tidak dapat," ujarnya.
Dari 200 KK yang tidak mendapat bantuan, hanya 10 KK yang terdata di PKH (Program Keluarga Harapan). "190 KK sama sekali tidak dapat bantuan," ungkapnya.
Khairul yang berprofesi sebagai tukang pijat ini pun berharap agar rekan-rekannya sesama penyandang tuna netra mendapat perhatian dari pemerintah.
"Kalau bisa dapat seperti masyarakat miskin lainnya. Saya dulu juga dapat PKH, tapi sekarang gak dapat lagi," imbuhnya. (Andika Syahputra)