Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Ketua tim pemenangan bakal calon (Balon) Bupati Samosir Rapidin Simbolon dan Juang Sinaga yang sering disapa Rapberjuang, Anser Naibaho, melaporkan seorang jurnalis media online Soritua Manurung (STM) dan pegiat media sosial Josmar Naibaho (JN) ke Polres Samosir. Laporan terkait postingan di media sosial.
"Kita melaporkan STM dan JN tentang berita dan postingan mereka di media sosial yang menyatakan bantuan PT TPL ditilep Bupati, jadi kita laporkan mereka menyatakan yang tidak benar," ujar Anser Naibaho, Selasa (19/5/2020).
Anser Naibaho menilai berita dan postingan di media sosial facebook itu telah mencemarkan nama baik dan memfitnah Rapidin Simbolon dan Juang Sinaga serta tim Rapberjuang.
"Kami kan dari Rapberjuang saat ini sedang membagi tali asih kepada masyarakat berupa beras, telur dan vitamin ke desa-desa. Jadi, karena ada bantuan TPL ini jadi dibilang disalahgunakan Bupati untuk membantu kepada masyarakat, Kami merasa tidak senang sebagai Tim Rapberjuang, seolah-olah kami membagikan yang kena curi dan bukan milik kami," pungkas Anser.
Laporan tersebut dibenarkan Kepala Satuan Reskrim Polres Samosir, AKP Suhartono. "Benar, Ketua Tim Pemenangan Rapberjuang, Anser Naibaho melaporkan STM dan JN ke Polres Samosir. Hal itu sesuai dengan Laporan Polisi nomor LP/B-80?V/2020/SMR/SPKT tertanggal 13 Mei 2020. Mereka melaporkan dengan dugaan tindak pidana penghinaan melalui media elektronik melalui pemberitaan satu media dengan judul Bantuan beras dari PT. TPL Diduga Ditilep, Kominfo Bungkam," ujar Suhartono.
Josmar Naibaho kepada medanbisnisdaily.com menyatakan siap menghadapinya secara hukum. "Sebagai warga negara yang baik, saya siap menghadapi langkah hukum yang saudara Anser Naibaho tempuh, dan akan mengikuti prosesnya sesuai hukum yang berlaku," katanya.
Josmar mengaku Sampai saat ini belum mengenal dan tidak pernah bertatap muka dan tidak pernah berkomunikasi dalam bentuk apapun dengan pelapor, Anser Naibaho. "Karenanya, saya tidak memahami dan tidak mengerti legal standing (kedudukan hukum-red) Anser Naibaho melaporkan saya," ucapnya.
Secara pribadi, Josmar Naibaho sangat menyesalkan sikap Anser Naibaho yang di usia tuanya tidak menunjukkan sikap bijaksana dan cermat, tetapi lebih mengedepankan dan tidak mampu mengontrol sikap emosionalnya.
"Atas hal tersebut saya patut menduga, ketidakcermatan dan sikap emosional saudara Anser Naibaho ini telah dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk memecah-belah dan mengadu-domba marga Naibaho khususnya, demi kepentingan politiknya," imbuhnya.
Dalam rilisnya, Josmar Naibaho mengaku sebagai orang yang jauh lebih muda dari saudara Anser Naibaho, mengaku sudah berupaya lebih bijak menghadapi situasi ini.
"Karenanya saya berharap kepada seluruh marga Naibaho khususnya dan masyarakat Samosir umumnya agar kebih bijaksana dan tetap menjaga kekompakan serta tidak terjebak dalam intrik intrik politik kotor oknum tertentu. Perbedaan pilihan politik harus disikapi secara damai, arif dan bijaksana," tulis Josmar.