Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Anggota Komisi C DPRD Sumut, Rudy Hermanto mendesak aparat penegak hukum bertindak atas temuan koleganya sesama anggota DPRD Sumut, Rony Renaldi Situmorang dalam penyaluran bantuan paket sembako di Kabupaten Simalungun yang timbangannya dikurangi.
"Seharusnya demikian (aparat penegak hukum) bertindak, karena ini udah kejahatan, kita semua, rakyat lagi susah, kok tega berbuat seperti itu," ujarnya, Rabu (20/5/2020).
Kejadian ini, menurut dia, terjadi karena pengusaha yang mengerjakan kegiatan tersebut tidak profesional dan hanya mengejar keuntungan semata.
Kata dia, pengusaha Tionghoa sudah ikut bergandengan tangan dan bergotong royong membantu meringankan beban masyarakat dengan membagikan paket sembako.
"Kalau pengusaha benar, punya nurani, tidak seperti itu tindakannya (mengurangi takaran/timbangan)," jelasnya.
Politikus PDIP ini menilai Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi harusnya melibatkan pengusaha yang mau ikut membantu dalam penyaluran bantuan paket sembako.
"Pengusaha selama ini sudah untung besar, sekarang saatnya membantu. Saya pikir banyak pengusaha yang mau bantu kerjakan itu meski tidak dapat untung," jelasnya.
"Saya saja mau kerjakan itu meski tidak dapat untung, jadi nilai paket Rp225.000 bisa bulat diterima masyarakat. Bahkan saya bisa cari pengusaha angkutan yang bisa bantu untuk proses pendistribusian. Harusnya pak Gubernur bilang, ini ada bantuan senilai Rp 225.000, siapa mau bantu, karena ini untuk rakyat, saya pikir banyak yang akan bantu, khususnya pengsuaha yang punya hati nurani," paparnya
BACA JUGA: Polda Sumut: Medan, Siantar, Toba, Samosir, dan DS Diduga Selewengkan Dana Bansos Covid-19
Anggota DPRD Sumut Bongkar Kecurangan Paket Sembako, Takaran Beras dan Gula Dikurangi
Seperti diberitakan, Anggota DPRD Sumut, Rony Reynaldo Situmorang, menemukan praktek kecurangan dalam hal penyaluran paket sembako senilai Rp 225.000 dari Pemprov Sumut di Kabupaten Simalungun.
Rony mengaku khusus datang ke Kabupaten Simalungun untuk mengawasi proses pendistribusian penyaluran bantuan sosial untuk masyarakat yang terkena dampak sosial penyebaran virus corona atau covid-19.
Dia menjelaskan, Kabupaten Simalungun mendapat jatah 78.659 paket sembako. Di mana, proses pengiriman dari Pemprov Sumut ke Kantor PKK Pemkab Simalungun dilakukan hari ini.
"Ada 8 truk yang tadi datang, masing-masing truk berisi 800 paket. Sebelum diturunkan kami minta untuk dilakukan pengecekan apakah jenis dan volume paket sembako sesuai dengan spesifikasi," ujar Rony, ketika dikonfirmasi, Senin (18/5/2020).
Menurutnya, pengecekan dilakukan secara acak dengan mengambil 5 kotak paket sembako. "Berdasarkan keterangan Kepala BPBD bapak Riadil, paket sembako berisi beras 10 kg, gula 2 kg, minyak 2 kg dan mie instan 20 bungkus. Kami cek isinya sesuai," jelasnya.
"Tapi volumenya tidak sesuai setelah kami timbang. Beras rata-rata beratnya antara 8 - 9,5 kg, gula beratnya hanya 1,75 kg, kurangnya sekitar 1/4 ons," tegasnya.
Saat pembongkaran paket sembako itu, kata dia, turut dihadiri 4 orang dari perwakilan pihak suplier. "Ini kan bantuan untuk rakyat yang kesusahan akibat covid-19, janganlah di sunat, kasihan mereka. Sebagai wakil rakyat, kami ingin memastikan bahwa paket sembako yang disalurkan sesuai," ungkapnya.
Politikus Partai Nasdem ini menyebut pihak kontraktor sudah untung antara Rp30-40 ribu setiap paket. Sehingga tidak seharusnya volume atau jumlah timbangan sembako dikurangi.
"Pihak suplier tadi mengaku mereka tidak sengaja, karena buru-buru dalam packing. Saya bilang itu bukan alasan, kalau tidak mampu kerja lebih baik dibilang, jangan rakyat jadi korban. Akhirnya 8 truk yang berisikan paket sembako dikembalikan untuk diperbaiki," terangnya.