Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Penarikan uang dari Bank Indonesia (BI) selama ramadan hingga menjelang libur Idulfitri merosot dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Data BI Perwakilan Sumatra Utara (Sumut), jumlah uang yang keluar dari khasanah BI hanya sebesar Rp 4,19 triliun atau turun sekitar 21% dari tahun 2019. Tercatat, penarikan uang pecahan besar sebanyak Rp 3,6 triliun atau turun 18% dari tahun 2019. Sementara uang pecahan kecil (UPK) sebesar Rp 550 miliar atau turun 34% dari tahun lalu.
Kepala BI Perwakilan Sumut, Wiwiek Sisto Widayat, mengatakan, merosotnya penarikan uang selama ramadan hingga Idulfitri disebabkan oleh pandemi Covid-19. "Penyebabnya memang Covid-19. Adanya keharusan jaga jarak, toko-toko tutup, hotel tutup dan restoran tutup hingga tidak ada mudik. Itu semua membuat jumlah uang beredar semakin sedikit. Itu sebabnya penarikan bank juga otomatis berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," katanya, Senin (25/5/2020).
Wiwiek mengatakan, adanya peningkatan perumahan sementara para karyawan dan sebagian lagi ada yang terkena PHK, juga berdampak pada permintaan uang pada ramadan hingga Idulfitri tahun ini. Tentu konsumsi masyarakat yang tengah dalam kondisi dirumahkan atau PHK, pasti berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Pada momen ramadan dan Idulfitri, tingginya peredaran uang biasanya dikerek oleh peningkatan konsumsi masyarakat. Namun karena ramadan dan Idulfitri tahun ini diwarnai pandemi Covid-19, konsumsi masyarakat berkurang karena banyaknya dampak virus tersebut terhadap keseharian masyarakat.
Untuk wilayah Sumut sendiri, total uang yang disiapkan BI pada ramadan dan lebaran tahun ini mencapai Rp 13,5 triliun. Jumlah ini sesuai dengan perhitungan BI untuk kebutuhan masyarakat Sumut. Persediaan ini lebih dari 137% dibandingkan realisasi penarikan perbankan selama periode ramadan dan Idulfitri tahun 2019.
"Tapi realisasinya sejauh ini baru Rp 4,19 triliun. Tentu sangat jauh berbeda dengan tahun lalu. Konsumsi masyarakat memang sangat minim tahun ini. Tentu kita berharap pandemi ini segera berakhir," kata Wiwiek.