Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Mendengar biaya pemeliharaan sarana air minum milik PDAM Tirtanadi di Balige, Kabupaten Toba sangat minim, sehingga tidak sanggup memperbaiki kerusakan besar, membuat pelanggan makin geram dan meminta supaya keuangan perusahaan diaudit dan diperiksa oleh aparat hukum.
"Jawaban itu sangat tidak masuk diakal, masak perusahaan sebesar PDAM tidak mampu melakukan perbaikan sepanjang 800 meter, perusahaan seperti apa itu? Kami berharap secepatnya dilakukan audit keuangan dan berlanjut pemeriksaan dari aparat hukum," ujar pelanggan PDAM TirtanadiCabang Toba, Jefry Siahaan, Selasa(26/5/2020), di Balige.
Ia mengataka,n pernyataan itu tidak sepantasnya dilontarkan oleh pihak PDAM. Harusnya perusahaan fokus bagaimana membuat pelayanan yang lebih bagus, sehingga pelanggan nyaman menikmati produknya.
"Berdasarkan jawaban biaya pemeliharaan sangat sedikit dapat diasumsikan bahwa selama ini PDAM Tirtanadi tidak mendapat keuntungan, sementara bahan baku yang didapat belum tentu dibeli karena diambil dari Danau Toba dan air gunung dari Desa Aekbolon," sebutnya diamini warga lain Tambos Hutagaol dan Halomoan Panjaitan.
BACA JUGA: Air Mati Sudah 15 Hari, Pelanggan di Balige III Ancam Demo PDAM Tirtanadi
Senada disampaikan pelanggan lainnya, Edu Nainggolan. Menurutnya, apabila PDAM tidak sanggup memperbaiki kerusakan pipanisasi yang rusak supaya disampaikan secara jujur kepada pelanggan. Sebab terkait perusahaan layanan publik harus mengutamakan masyarakat.
"Hal itu jelas tertuang dalam UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Jadi kalau memang Tirtanadi tidak sanggup silahkan angkat kaki dan biar pemerintah daerah mengelola," tegasnya juga memprotes kedatangan pihak Tirtanadi kepada Pemkab Toba memohon perbaikan atas kerusakan pipa adalah tidak etis.
Kepala Bagian Ekonomi Pemkab Toba, Eston Sihotang mengakui atas kerusakan pipanisasi pendistribusian air minum ke Kelurahan Balige III Kecamatan Balige sudah ditindak lanjuti dan sedang dicarikan solusi.
"Memang sudah diakui oleh PDAM Tirtanadi bahwa biaya pemeliharaan yang dimiliki relatif sedikit dan tidak sanggup memperbaiki kerusakan sepanjang 800 meter. Terkait dikarenakan adanya pembangunan Bypass Balige hal ini sangat membutuhkan dukungan konfirmasi lebih lanjut dari pers dan LSM," katanya.