Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Demi kebutuhan setetes air minum, sejumlah ibu rumah tangga(IRT) di Kelurahan Balige III, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba rela mengantre menampung air dari pipa yang bocor di pinggir jalan.
"Daripada harus pergi jauh mencari air lebih baik air yang mengucur di pipa yang bocor ini kami manfaatkan," ujar R boru Siahaan, Rabu(27/5/2020) di Jalan Aekbolon, Kelurahan Balige III, Onan Raja, Balige.
Ia mengatakan, debit air yang mengucur karena bocor di pipa milik PDAM Tirtanadi satu-satunya saluran air yang berbeda sumber dengan pipa yang rusak, yakni dari Desa Aekbolon.
"Kalau pipa untuk kebutuhan warga di Kelurahan Balige III sumbernya dari Danau Toba. Kebetulan pipa dari Aekbolon sedang bocor ya kami manfaatkan," sebutnya.
Melihat adanya air menetes dari pipa yang bocor warga berduyun duyun mendekati lengkap dengan berbagai jenis peralatan, seperti ember dan derigen, tujuannya untuk memenuhi kebutuhan air di masing-masing keluarga.
Sementara di lokasi lain di Jalan Jambu dan Kantor Kelurahan IRT mendapat pelayanan air bersih dari mobil tangki milik PDAM Tirtanadi. Namun karena kapasitasnya sedikit tak sebanding dengan banyaknya warga juga harus terjadi antrean panjang.
"Tangkinya kapasitas kecil sementara warga yang harus dilayani lebih dari 1.500 rumah tangga. Semalam banyak warga masih bertahan menunggu kucuran air bahkan hingga pagi tadi juga masih ada yang belum mendapatkan," ucap Riston Hutapea, pelanggan PDAM Tirtanadi.
Kabag Ekon Pemkab Toba, Eston Sihotang mengatakan bahwa permasalah krisis air minum di Kelurahan Balige III sudah dibahas bersama dengan institusi terkait termasuk pemborong Bypass Balige dan lurah.
"Keputusannya dalam waktu dekat PDAM dan pemborong mengupayakan perbaikan pipa yang rusak," katanya.