Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Sebagian besar toko Apple di Amerika Serikat kembali ditutup sementara karena protes yang menentang kematian George Floyd semakin meluas dan melibatkan penjarahan. Penutupan ini dilakukan untuk menjaga keamanan pegawai dan pelanggan Apple.
Dikutip dari 9to5Mac, Senin (1/6/2020) beberapa Apple Store di beberapa kota di AS menjadi target penjarahan dan perusakan. Beberapa toko lainnya telah diamankan dan dikosongkan terlebih dahulu untuk mencegah kerusakan.
Dalam keterangannya kepada 9to5Mac, Apple berencana melakukan penutupan hingga Minggu (31/5) kemarin. Tapi beberapa toko memperpanjang masa penutupan sementara hingga Senin (1/6).
Padahal Apple sedang dalam proses membuka kembali toko-tokonya di AS untuk menyambut 'New Normal' di tengah pandemi virus Corona. Saat ini, baru 140 dari 271 toko Apple di AS yang buka dengan mempraktekkan standar keamanan dan kesehatan.
Setelah protes yang menuntut keadilan terhadap kematian George Floyd di tangan polisi merebak, toko ritel di AS menjadi target penjarahan, termasuk Apple Store.
Salah satu toko Apple yang menjadi korban pertama adalah Apple Uptown di Minneapolis yang dirusak, ditutup, dijarah dan ditutup lagi dengan pengamanan yang lebih kuat.
Produk Apple yang dijarah dari toko tidak akan bisa digunakan setelah meninggalkan gedung dan bisa dilacak oleh otoritas. Tapi hal ini tidak menghentikan penjarah.
Protes yang meluas juga mengakibatkan toko di Portland, Philadelphia, Brooklyn, Salt Lake City, Los Angeles, Charleston, Washington DC, Scottsdale dan San Francisco dirusak atau dijarah. Bahkan lokasi konstruksi Apple Tower Theater juga dibobol.(dtn)