Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kaum Milenial Indonesia(KAMI) Medan,
mengajak kaum milenial bergotong-royong dalam menerapkan new normal. Hal itu disampaikan pendiri KAMI, Swangro Lumbanbatu saat diskusi secara online tentang new normal Minggu malam (31/5/2020).
Diskusi mengangkat tema "Siapkah Pemerintah Menjalankan New Normal di Masa Pendemi Covid19?" Demikian siaran pers KAMI Medan yang diterima medanbisnisdaily.com, Senin (1/6/2020).
"Sangat penting untuk kaum milenial membuka cara berpikir tentang new normal. Sebagai kaum milenial harus siap berkompetisi dan ambil peluang yang positif di masa wabah ini, kaum milenial harus jadi pemecah masalah untuk masyarakat," kata Swangro.
Peserta diskusi lainnya, Samsir Pohan, mengatakan, milenial harus siap berkolaborasi aktif dan bergandengan tangan dalam menghadapi new normal.
Pemerintah juga harus matang membuat kebijakan new normal ini di tengah kondisi saat ini dan tegas di dalam penerapan protokol kesehatan.
"Kaum milenial juga harus jadi penghubung kepada masyarakat serta ikut memotivasi publik, menyerah bukanlah pilihan. Milenial harus optimis dan ikut sosialisaikan kepada masyarakat soal new normal ini, khususnya di Sumatera Utara," jelasnya.
Korwil I GMKI SUMUT-NAD Gito M Pardede mengatakan, sebelum diterapkan new normal di Sumatera Utara pemerintah terlebih dahulu melakukan demonstrasi new normal ke masyarakat. Agar masyarakat paham apa itu new normal. Sosialisasi dan transparansi kepada masyarakat serta mengadvokasi masyarakat Sumut itu yang terpenting, agar masyarakt nanti tidak kaku soal protokol new normal ini.
Mantan Komda PMKRI Sumbagut Suparno Marhulae, menambahkan, tentu new normal ini adalah kehidupan baru dengan mengatisipasi soal kesehatan. Saya tidak sepakat kepada pemerintah soal diterapkannya new normal ini, apalagi di segi pendidikan. Karena wabah ini sangat cepat menyebar.
"Artinya pemerintah harus jeli melihat aturan protokol new normal ini.
Jangan nanti di sekolah dan perguruan tinggi jadi semakin bertambah yang positif covid 19," ujarnya.
Sebagian besar masyarakat menolak sekolah dibuka kembali. Masyarakat belum siap bila dari sekolah nantinya rentan tertular ke yang lain. Dan pemerintah Sumut harus 2 x lebih serius dalam menangani aturan new normal ini.
Ketua PKC PMII SUMUT Azlansyah Hasibuan memyampaikan, pemerintah harus betul-betul turun ke lapangan serta membuat satgas dengan bergandengan tangan bersama OKP/Ormas untuk terlibat menyampaikan protokuler new normal kesehatan kepada masyarakat.
"Mari kita bergandengan tangan , jangan ego organisasi masing-masing lebih diutamakan. Pemerintah juga harus memperhatikan infrastruktur di segi pendidikan, sekolah-sekolah dan perguruan tinggi dalam menghadpi new normal ini. Ini akan menjadi pola yang baru kepada sekolah dan perguruan tinggi.
Diskusi dibuka oleh Ketua KAMI Medan, Wulan R Nainggolan. Wulan berharap diskusi ini menghasilkan semangat kebersamaan di antara kaum milenial.