Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Amerika Serikat tengah menjadi sorotan dunia dengan aksi-aksi demo yang diwarnai kerusuhan usai kematian George Floyd, warga kulit hitam yang tewas di tangan polisi AS yang menangkapnya.
Sejumlah negara musuh AS bereaksi atas aksi-aksi demo tersebut. Setelah China, kini giliran Iran yang mengomentari aksi-aksi demo besar-besaran di AS tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi bahkan menggunakan bahasa yang sering disampaikan pemerintahan Presiden Donald Trump dalam dukungannya terhadap para demonstran antipemerintah Iran.
"Kepada orang-orang Amerika: dunia telah mendengar teriakan kalian tentang keadaan penindasan. Dunia mendukung kalian," kata Mousavi, dalam bahasa Inggris, di Teheran, Iran seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (2/6/2020).
"Dan kepada para pejabat dan polisi Amerika: hentikan kekerasan terhadap rakyat Anda dan biarkan mereka bernafas," imbuh pejabat Iran itu.
Baik Iran maupun Cina juga menggunakan media sosial untuk menyerang Amerika Serikat, dengan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mencuit kecaman Departemen Luar Negeri AS terhadap Iran di mana dia membalik nama kedua negara.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian ikut mengomentari gejolak sosial yang tengah terjadi di AS.
"Rasisme terhadap etnis minoritas di AS adalah penyakit kronis masyarakat Amerika," cetusnya.
"Situasi saat ini kembali mencerminkan keparahan masalah rasisme dan kekerasan polisi di AS," katanya kepada para wartawan di Beijing, Cina.(dtc)