Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut berharap agar dana Coorporate Social Responbility (CSR) sejumlah BUMN ke daerah itu, mengakomodir pengadaan alat mesin pertanian berupa pembangunan Rice Milling Unit (RMU) dan Cold Storage. Rice milling unit (RMU), merupakan jenis mesin penggilingan padi generasi baru yang kompak dan mudah dioperasikan.
Cold Stirage sendiri adalah sebuah alat yang akan dirancang khusus dengan kondisi suhu tertentu dan akan digunakan untuk menyimpan berbagai macam produk (produksi pertanian), dengan tujuan untuk mempertahankan kesegarannya. Biasanya, alat penyimpanan ini untuk meningkatkan temperatur pendinginan bahan baku agar tetap fresh, sebelum dipasarkan.
Kedua peralatan inipun direkomendasikan pemerintah kabupaten, akan menjaga eksistensi produksi dan akan bermuara kepada ketahanan pangan dan proteksi harga dari pemerintah.
Dilaporkan, sebelum alat itu ada, saat ini Pemkab Taput telah melakukan berbagai upaya guna pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat agar tidak bergantung kepada produk dari luar daerah.
"Kita melakukan beriring, melalui usaha intensifikasi dengan peningkatan teknologi dan usaha ekstensifikasi dengan perluasan (pencetakan) areal pertanian serta peningkatan hasil produksi pertanian melalui bantuan bibit dan benih," kata Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, sore ini Jumat (5/6/2020), saat diwawancarai medanbisnisdaily.com, di Tarutung.
Untuk mendukung upaya itu sambung Nikson Nababan, pihaknya sangat membutuhkan ketersediaan sarana dan prasarana seperti peralatan pertanian untuk pengolahan hasil panen.
"Namun dalam upaya pemenuhannya, Pemkab Taput mengalami kendala, akibat keterbatasan keuangan daerah," kata politisi PDIP itu.
Kabar terbaru, Bupati Taput pun berinisiatif dengan menyurati Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Bank Mandiri dan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), meminta agar pengalokasian dana CSR diperuntukkan untuk alat mesin pertanian, berupa pembangunan Rice Milling Unit (RMU) dan Cold Storage.
Menurutnya, tanggung jawab sosial perusahaan sejumlah perusahaan tersebut sebaiknya dapat dialokasikan untuk pembangunan RMU dan Cold Storage agar dapat mendukung upaya peningkatan dan keterjaminan harga.
Apa untungnya bagi petani? "Dengan adanya cold storage, kita bisa menyimpan produksi dalam waktu beberapa lama, seiring kita pun dapat memproteksi harga komoditas holtikultura di Taput,"kata Nikson.
Petani juga menggunakan rice miling sambung Nikson, akan menekan biaya produksi. "Akan lebih rendah, karena tidak perlu lagi dengan proses klasik, seperti 'membanting' guna melepas bulir padi dari batangnya, serta akan memotong waktu di proses penjemuran," urainya.
Proses itu sambung bupati, habis panen sudah langsung jadi beras, dan dedaknya akan tinggal di Tapanuli Utara. "Selama ini masih banyak petani menjual produksi gabahnya ke luar daerah," urainya lagi.
Bupati mengatakan, kesannya memang sederhana, tetapi dampaknya sangat membantu petani. Dedaknya juga dapat mendukung pakan ternak. "Artinya, biaya produksi ternak bisa lebih kecil. Harga ternak kita pun akan bisa bersaing dengan harga ternak dari luar," paparnya.