Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengungkap bahwa cucu usaha dari PT Garuda Indonesia (Persero) yakni PT Garuda Tauberes Indonesia sudah bubar.
"Kita sudah melakukan pemotongan anak-anak perusahaan. Jadi yang sudah nggak ada guna, bubar. Seperti anak perusahaannya Garuda, Garuda Tauberes itu sudah bubar," kata Arya melalui telekonferensi, Jumat (5/6/2020).
Untuk anak dan cucu usaha dinilai mudah untuk dibubarkan. Namun untuk membubarkan induk usahanya dinilai sulit karena Menteri BUMN Erick Thohir dianggap belum punya kewenangan untuk itu.
"Kalau anak perusahaan masih bisa dibubarkan. Tapi kalau BUMN nggak bisa kami bubarkan," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Arya meminta kepada Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PAN, Nasril Bahar memberikan kewenangan kepada Erick Thohir agar bisa menghapus BUMN yang sudah tidak ada untungnya.
"Makanya Bang Nasir kasih kewenangan ke kami, ke Pak Menteri untuk membubarkan. Jadi Menteri BUMN ini nggak bisa membubarkan ataupun menghapus BUMN-nya. Bang Nasir harus bantu, kasih kewenangan ke Pak Menteri supaya bisa menghapus BUMN-BUMN yang udah nggak untung, nggak ada gunanya untuk publik, bubarkan saja," imbuhnya.
Kini, setelah Garuda Tauberes bubar, PT Garuda Indonesia mengembangkan layanan kargo berbasis aplikasi bernama KirimAja yang dikelola PT Aerojasa Cargo.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan pengiriman barang ini menjangkau sejumlah destinasi penerbangan yang dilayani oleh seluruh armada Garuda Indonesia, Citilink Indonesia maupun pengiriman untuk wilayah Jabodetabek dan wilayah antarkota lainnya dan didukung oleh layanan Aerojasa Cargo. Irfan menjelaskan pandemi yang terjadi saat ini menuntut perseroan lebih adaptif dan kreatif untuk mengembangkan produk bisnis di era new normal.
"Salah satunya kami kembangkan melalui bisnis layanan logistik dengan memperkenalkan "KirimAja" yang merupakan layanan pengiriman barang berbasis aplikasi digital," kata Irfan dalam siaran pers, Selasa (2/6/2020) lalu. dtc