Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
“Porjan. Bagaimana menurutmu jika digelar Festival Protokol Kesehatan,” ujar Bargot kepada sahabatnya itu melalui komunikasi virtual. “Wah, ide bagus, Bung!” sahut Porjan.
“Pesertanya berkelompok. Ada kelompok mal, hotel dan lalu restoran,” urai Bargot. Dewan jurinya, diambil yang mewakili lembaga konsumen, kepolisian, BPS, akademisi dan Dinas Kesehatan. “Jadi, apanya yang dinilai,” tanya Porjan.
“Begini. Setiap kelompok itu dinilai seberapa jauh mereka menata protokol kesehatan di tempat masing-masing,” kata Bargot. Misalnya, siapa yang paling jitu menerjemahkan protokol kesehatan, unik, efisien, aman dan tidak merepotkan pengunjung tapi malah menyenangkan.
“Saya ingin menambahkan. Juga dinilai siapa yang paling dapat memadukan antara kegiatan ekonomi yang produktif dengan protokol kesehatan. Artinya, konsumennya paling ramai tapi tetap menjaga protokol kesehatan,” tanggap Porjan.
"Saya berharap semoga pak Gubernur dan Plt Wali Kota Medan menampung gagasan kita ini,” kata Bargot. “Kemudian, panitia yang dihunjuk mengumumkan siapa pemenangnya. Katakanlah ada top ten, sepuluh hotel, mal dan restoran paling top,” lanjut Bargot. Supaya paripurna, tentu saja ada hadiahnya.
“Wah, ini baru berita. Ini berita baru. Teman-teman pers pasti tertarik menulisnya,” kata Porjan. “Jika pun tak head line, saya jamin cocok di “kaki” halaman satu,” sahut Bagot.
“Tapi iseng-iseng, mengapa Anda mengusulkan ide festival tersebut,” tanya Porjan. “Saya ingin agar kebijakan protokol kesehatan itu dilaksanakan secara persuasi dan menggembirakan. Tidak perlu marah-marah ,” kata Bargot.
Bahkan semakin seronok jika panitia festival juga memilih “10 warga kota terbaik” dalam mengamalkan protokol kesehatan. Misalnya, selalu bermasker di luar rumah. Taat menjaga jarak. Memakai sarung tangan. “Cara menilainya, bagaimana,” tanya Porjan.
“Tak usah serius-serius amat. Pantau saja di lapangan, lalu publikasikan. Ini kan demi menggelorakan protokol kesehatan dengan cara yang funny dan soft belaka,” jawab Bargot. “Hadiahnya pun cukup diberi pulsa yang lumayan,” lanjut Bargot.
“Salam simpati untuk Anda, Bargot. Semoga gagasan ini tidak berlalu bersama angin berembus,” kata Porjan.