Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Rantau Prapat. Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Labuhanbatu kembali menyalurkan bantuan modal usaha kepada perempuan/ibu-ibu yang menjadi penopang ekonomi keluarga, melalui Program Sahabat Usaha Mikro Indonesia (Sahabat UMI).
Kepala Cabang ACT Labuhanbatu Muhammad Dhani Aswin, menjelaskan bahwa program bantuan sahabat UMI ini merupakan murni kegiatan bantuan sosial (sedekah), dan ditujukan kepada ibu-ibu yang selama ini terlibat dalam upaya menopang perekonomian keluarga.
"Program Sahabat Umi ini merupakan Program dari ACT pusat, yang dilakukan di seluruh kantor cabang ACT di Indonesia. Program ini bertujuan membantu perekonomian keluarga terutama para pelaku usaha mikro yang usahanya terdampak akibat adanya pandemi Covid-19 seperti sekarang ini", katanya kepada Medanbisnisdaily.com, Senin (8/6/2020).
Selain itu, Muhammad Dhani Aswin juga menambahkan bahwa Program Sahabat UMI ini merupakan bantuan sosial yang ditujukan kepada masyarakat lintas agama. Oleh karena itu pihaknya mempersilahkan masyarakat mengajukan diri jika ingin memperoleh bantuan tersebut.
"Silahkan datang ke kantor ACT Labuhan Batu, di Jl Sisingamangaraja No 65 E Rantau Prapat. Nanti akan dilakukan asessment (penilaian -red), dan jika layak akan diberikan bantuan", katanya memberi penjelasan.
Sementara itu staf Program ACT Labuhanbatu Irfan Alhusiny, mengatakan hingga hari Senin (08/06/2020), ACT Labuhanbatu telah menyalurkan bantuan modal usaha yang telah berjalan 10 hari ini, kepada 33 orang, yang tersebar di berbagai tempat.
"Bantuannya disalurkan secara langsung, secara door to door, dan Insya Allah akan terus bertambah," katanya kepada awak media.
Ia juga menerangkan bahwa program ini bertujuan untuk menghidupkan kembali semangat berdagang pelaku usaha mikro dalam bentuk pemberian modal usaha.
Salah satu contoh pedagang yang telah merasakan manfaat Program Sahabat UMI adalah Satini (50). Ibu yang sehari hari berjualan jamu keliling ini, mengatakan bahwa sebelum adanya pandemi Covid -19 ini, ia biasa berjualan setiap harinya. Namun belakangan ini, ia hanya mampu berjualan seminggu sekali. Hal ini disebabkan oleh sepinya pembeli, yang mengakibatkan penjualannya mengalami penurunan omset secara drastis.
"Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada ACT yang telah membantu pemberian modal kepada saya. Mudah mudahan modal ini dapat membantu agar usaha saya menjadi lebih lancar" Ujarnya bahagia.