Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (RS USU) menggelar layanan rapid test massal Covid-19 bagi warga Kota Medan. Pemeriksaan tes cepat ini rencananya akan berlangsung selama 5 hari sejak Senin (8/6/2020) hingga Jumat (12/6/2020).
Humas RS USU, M Zeinizen, mengatakan, tujuan dibukanya rapid test massal ini ialah untuk menekan laju angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan. Sebab menurutnya, seperti diketahui bahwa kasus positif Covid-19 di Kota Medan adalah yang paling tertinggi. "Rapid test massal kepada warga Medan ini tidak dipungut biaya alias gratis," ungkapnya kepada wartawan.
Dia menjelaskan, tes cepat Covid-19 ini hanya berlangsung selama tiga jam saja, yakni mulai pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB. Hal ini mengingat kesibukan tenaga medis yang dilibatkan. "Hari ini dilaksanakan uji coba dulu, dan Selasa secara resminya," jelasnya.
Dia menyebutkan, bagi warga Medan yang ingin mengikuti rapid test ini, syaratnya datang langsung ke lokasi parkir timur RS USU dengan membawa KTP berdomisili di Medan, bukan fotokopi . Dalam pelaksanaannya, ada dua sistem yang diterapkan yaitu drive thru (menggunakan mobil) dan secara mandiri. Kedua sistem ini tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Masyarakat Medan wajib pakai masker dan menjaga jarak yang telah diatur. Kemudian, mencuci tangan terlebih dahulu pada tempat yang telah disediakan atau menggunakan hand sanitizer," tuturnya.
Dia melanjutkan, masyarakat yang datang menggunakan mobil hanya diperbolehkan maksimal tiga orang tidak bisa lebih. Sedangkan secara mandiri, datang ke tenda yang sudah disediakan dekat pintu keluar RS USU.
"Adapun kuota yang disediakan perharinya belum dipastikan. Namun, yang jelas pendaftarannya akan ditutup pukul 12.00 WIB," ucapnya.
Zein menegaskan, dalam rapid test ini jangan disalahartikan terkait dengan surat keterangan bebas Covid-19. Zein mengatakan, langkah ini murni untuk memutus mata rantai penularan virus corona.
"Sementara ini masih warga berdomisili KTP Medan dulu. Setelah itu, dievaluasi bagaimana selanjutnya," pungkasnya