Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pemerintah menyiapkan anggaran Rp 152,15 triliun khusus untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Anggaran itu diberikan dalam bentuk pembayaran utang atau kompensasi, penyertaan modal negara (PMN), dan dana talangan.
Anggaran untuk BUMN tersebut menimbulkan banyak kritikan. Salah satunya tentang dana talangan yang diberikan kepada BUMN yang merugi seperti PT Krakatau Steel Tbk.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjawab, Krakatau Steel saat ini bisnisnya sudah mengalami perubahan yang drastis. Perubahannya dimulai dengan berhasilnya Krakatau Steel melakukan restrukturisasi utangnya yang mencapai puluhan triliun rupiah.
"Kita harus lihat juga seperti KRAS (kode saham Krakatau Steel) ini sudah berhasil restrukturisasi. Kondisi dia beda sekali dengan 8 tahun sebelumnya," tambahnya.
Tak hanya itu Krakatau Steel juga pada kuartal I-2020 tercatat berhasil mengantongi laba bersih sebesar US$ 74,1 juta atau setara Rp 1,07 triliun (kurs Rp 14.500). Padahal perusahaan ini sudah 8 tahun menderita kerugian.
Dengan perubahan kondisi bisnis yang cukup drastis pemerintah melihat Krakatau Steel layak mendapatkan bantuan untuk modal mengembangkan bisnisnya.
"Makanya kita lihat dia butuh modal kerja. Terbukti pada kuartal I sudah untung. Tapi butuh stimulus berbentuk dana talangan. Dia nggak minta PMN loh, dia minta dana talangan. Artinya secara bisnis masih bisa diteruskan. Apalagi dia bisnis hulu," tutupnya.(dtf)