Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gunungsitoli. Dua pekan setelah lebaran Idul Fitri, harga jual ayam broiler di pasar tradisonal Kota Gunungsitoli masih bertahan mahal di kisaran Rp47.000-Rp48.000 per kilogram.
Pedagang ayam broiler di pasar eks terminal lama, Ama Hannin menjual Rp48.000 per kilogram, Rabu (10/6/2020). Sedangkan seorang ibu, pedagang lainnya di Pasar Pagi menjual ayam broiler Rp47.000 per kilogram.
Harga di kisaran tersebut hanya turun sekitar Rp2.000- Rp3.000 per kilogram dari pada harga pekan pertama setelah lebaran atau minggu lalu yang sempat menembus angka Rp50.000 per kilogram.
Menurut kedua pedagang ayam broiler itu, kenaikan harga akibat kelangkaan pasokan.
Mereka perkirakan harga akan turun bila masuknya ayam broiler dari luar kepulauan Nias. Serta terjaga pasokan di tingkat peternak lokal.
"Sudah perrnah harga dikisaran Rp28.000-Rp30.000 per kilogram sebelumnya," pungkas ibu itu.
Namun daging ayam broiler yang berada di kisaran Rp47.000-Rp48.000 per kilogram bagi pedagang sate ayam keliling terasa mahal. "Masih mahal itu Pak. Sebab tidak mungkin porsi satenya dikurangi, " kata Waruwu yang selama ini menjual sate keliling kawasan Dahana.
Ia mengaku, menunda jualan sate untuk sementara waktu. "Jika nanti harga sudah stabil baru jualan lagi," katanya.