Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kinerja mata uang rupiah terpantau membaik pagi ini setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed justru memberikan gambaran aktivitas ekonomi yang lesu. Rupiah menguat di level 13.920/dolar AS. Padahal di penutupan perdagangan kemarin, rupiah justru melemah di level 14.025/dolar AS.
Analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan, kinerja mata uang rupiah berbeda karena mata uang Garuda ini lebih diuntungkan dengan belum membaiknya kondisi ekonomi AS. "Kondisi perekonomian AS yang cenderung memburuk membebani kinrja mata uang dolar AS. Di sisi lain, rupiah lebih menjanjikan keuntungan karena memiliki perbedaan suku bunga yang besar," katanya, Kamis (11/6/2020).
Namun berbeda dengan rupiah, kinerja IHSG kembali melemah. IHSG dibuka turun 0,5% di level 4.895,72. Tren pelemahan IHSG juga dipicu oleh aksi profit taking.
"Seperti yang kerap kita kemukakan di awal, membaiknya kinerja IHSG ini belum didukung sepenuhnya dengan fundamental ekonomi yang kuat. Sehingga koreksi yang terjadi pada IHSG ini bisa terjadi. Pada pagi ini saja, IHSG sempat terpuruk hingga 2%," kata Gunawan.
Dan kondisi pelemahan IHSG ini juga dipicu oleh aksi jual investor asing. Tekanan pada IHSG belum menunjukkan adanya potensi untuk mereda seiring dengan pelemahan kinerja indeks bursa di Asia.