Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengungkap bahwa virus Corona (COVID-19) memberikan dampak signifikan terhadap sektor perdagangan. Meski begitu, ekspor olahan pangan Indonesia masih meningkat 7,9% year on year pada periode Januari-April 2020 sebesar US$ 1,33 miliar atau setara Rp 18,8 triliun (kurs Rp 14.200/US$).
"Ekspor pangan olahan Indonesia ke dunia meningkat 7,9% year on year pada periode Januari-April 2020 atau sebesar US$ 1,33 miliar," kata Agus melalui telekonferensi, Senin (15/6/2020).
Pangan yang menyumbang ekspor yakni makanan olahan, wafer, cacao dan udang. Olahan pangan Indonesia tersebut dinilai dibutuhkan banyak negara untuk meningkatkan imunitas di tengah pandemi.
"Produk ini sangat dibutuhkan dunia di antaranya untuk meningkatkan imunitas dan stamina kesehatan masyarakat terutama pada masa pandemi ini," ucapnya.
Negara tujuan ekspor pangan olahan Indonesia yang mengalami pertumbuhan yaitu Puerto Rico yang tumbuh 228,42%, Kamboja tumbuh 189,7%, Kuwait tumbuh 122,59%, Uni Emirat Arab 49,49% dan Jerman 44,30%.
Agus menyebut bahwa Indonesia berada di peringkat ke 24 sebagai negara ekspor olahan pangan ke dunia. Posisi itu unggul 1 peringkat dari Malaysia.
"Malaysia merupakan pemasok ke 25 berada 1 peringkat di bawah Indonesia untuk ekspor pangan olahan ke dunia dengan pangsa pasar sebesar 1,17%. Indonesia merupakan pemasok ke 24 ekspor olahan pangan ke dunia dengan pasar sebesar 1,19%," terangnya. dtc