Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Jumlah produk bahan bakar minyak (BBM) dari PT Pertamina (Persero) mau dikurangi. Menurut Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, nantinya akan tersisa BBM ramah lingkungan saja. Lantas bagaimana nasib BBM premium?
Sayang, Nicke tak menjelaskan secara eksplisit produk BBM yang mana yang akan dihapus. Namun dia menjelaskan, pihaknya mengacu pada ketentuan dunia dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Mengenai penyederhanaan, kan intinya kita harus melakukan, satu, bahwa ada regulasi dari pemerintah dan juga kesepakatan dunia tentang lingkungan, bagaimana kita menjaga lingkungan. Jadi ada regulasi KLHK yang menetapkan bahwa untuk menjaga emisi karbon itu, menjaga polusi udara ada batasan di RON berapa gitu, di kadar emisi berapa," kata dia dalam diskusi virtual yang disiarkan langsung di Facebook, Senin (15/6/2020).
Jika demikian, maka yang menjadi acuan adalah Peraturan Menteri (Permen) LHK NO.P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang baku mutu emisi gas buang kendaraan bermotor tipe baru kategori M, N, dan O, yakni bahan bakar yang boleh digunakan adalah standar Euro 4.
Euro 4 merupakan standar kualitas bahan bakar di mana minimum RON 91 dan kadar sulfurnya tidak melebihi 50.
Sementara itu, produk Pertamina, yakni premium standarnya RON 88, pertalite RON 90, sedangkan pertamax RON 92. Jika begitu maka semestinya BBM premium dan pertalite tidak dapat digunakan.
Terlepas dari hal di atas, Nicke pun menjelaskan pihaknya akan mendorong masyarakat menggunakan BBM ramah lingkungan.
"Nah untuk itu kita tentu akan teruskan program-program mendorong masyarakat untuk menggunakan BBM ramah lingkungan. Jadi kita akan dorong ke arah produk-produk yang bagus," tambahnya.dtc