Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pada 2018 Apple jadi perusahaan AS pertama yang valuasinya menembus USD 1 triliun, dan kini saat banyak perusahaan mengalami resesi akibat pandemi Corona, nilai Apple malah meroket jadi USD 1,5 triliun.
Apple pun kembali jadi perusahaan AS pertama yang valuasinya menembus USD 1,5 triliun. Valuasi mereka meroket setelah nilai sahamnya naik dari USD 307 menjadi USD 354 per lembarnya.
Naiknya nilai saham Apple ini diasumsikan terjadi karena beberapa hal. Yaitu ketertarikan pasar terhadap iPhone 12 yang bakal dirilis, penjualan di App Store yang terus meningkat, dan rumor yang menyebut Apple bakal merilis Mac berbasis ARM di ajang Worldwide Developer Conference akhir Juni ini.
Perilisan Mac berbasis ARM ini kabarnya dilakukan karena Apple ingin meninggalkan Intel, yang performa prosesornya dari generasi ke generasi tak menunjukkan peningkatan performa yang signifikan.
Di sisi lain, prosesor berbasis ARM bisa menunjukkan peningkatan yang lebih signifikan, terutama dalam kemampuan grafis dan penggunaan kecerdasan buatan, demikian dikutip dari Techspot, Senin (15/6/2020).
Tak cuma itu, bocoran spesifikasi iPhone 12 yang sudah beredar tampaknya punya dampak yang besar pada meningkatnya nilai saham Apple. Selama ini dikabarkan iPhone 12 bakal dilengkapi layar ProMotion dengan refresh rate tinggi, kamera dengan zoom 3x, dan Face ID yang lebih canggih.
Meski Apple jadi perusahaan dengan valuasi USD 1,5 triliun pertama, tampaknya perusahaan seperti Microsoft dan Amazon bakal menyusulnya dalam waktu dekat, mengingat valuasi keduanya juga sudah hampir menyentuh angka USD 1,5 triliun, yaitu USD 1,4 triliun dan USD 1,32 triliun.
Saat Apple menjadi perusahaan pertama yang menyentuh valuasi USD 1 triliun, valuasi tersebut disusul oleh Amazon dalam waktu sebulan, kemudian barulah Microsoft dan Alphabet yang menyusul valuasi USD 1 triliun.(dtn)