Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sejumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ekonomi kreatif (ekraf) di Sumatra Utara (Sumut) dibidik untuk mengikuti FoodStartup Indonesia Eco System 2020 di Yogyakarta pada Juli 2020. Kegiatan yang pertama kali diinisiasi oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Foodlab Indonesia sejak 2016 ini diharapkan dapat membentuk mindset pelaku UMKM Sumut untuk terus mengembangkan usaha bisnis lebih bermutu dan berkualitas.
Tahun ini, FoodStartup Indonesia Eco System 2020 akan dilaksanakan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif RI dikelola oleh Ultima Rasa Akselerasi (Ultra) dan Accelerice untuk meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi keatif kuliner di Indonesia.
Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Internasional, Investasi & Promosi Produk Pengurus Nasional Asosiasi Pengembangan Produk Agrobisnis Indonesi (APPIKI), Robby Aswin, mengatakan, bidikan produk pelaku UMKM Sumut untuk ikut kegiatan ini yakni Teh Serai Wangi Dapur merek Dua Bersaudara, Teh Jahe Bandrek merek Adelia, Cake & Kukis Hias merek Bbrowns, Keripik Kentang merek Kriken, Keripik Tempe Kacang Intip, Sambal Kriuk Teri Medan merek Istana Rasa Sejati & produksi olahan Biji Kopi merek A Coffee serta memiliki kelengkapan legalitas izin usahanya dan memiliki Surat Keterangan Pembinaan Dinas Koperasi & UMKM setempat.
"Produk pelaku UMKM ini ke depan diharapkan dapat memiliki platform bisnis, mengelola usahanya dengan baik dan terintegrasi serta mampu membaca situasi permintaan pasar konsumen. Selain itu, mampu memikat hati pelanggan dan bisa memiliki nilai Jual ke pasar internasional," katanya, dalam keterangan tertulis kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (16/6/2020).
Disamping itu, ada perubahan tantangan dari pelaku UMKM Sumut saat mengikuti kegiatan ini yakni percepatan, pertumbuhan dan kesinambungan usaha. Kemudian mempunyai nilai inovasi yang dibutuhkan masyarakat global dan berkontribusi kepada 5 destinasi super prioritas yakni Labuan Bajo, Likupang, Mandalika, Danau Toba dan Borobudur.
Robby mengatakan, kegiatan ini merupakan platform pertama di Indonesia yang mengkurasi pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) kuliner dan menghubungkan dengan akses permodalan untuk percepatan pertumbuhan bisnis F&B di Indonesia. Foodstartup Indonesia Eco System 2020 memahami serta mempunyai solusi memecahkan berbagai hambatan dialami para UMKM, membantu pelaku ekonomi kreatif dari sisi konsep bisnis, model bisnis, dan business re-engineering (rekayasa ulang bisnis) untuk memperbesar peluang pemasaran dan pemodalan.
"Tentu kita mengharapkan beberapa produk pelaku UMKM Sumut dapat lolos nantinya. Dan setelah selesai mengikuti kegiatan ini, pelaku UMKM yang merupakan bidikan APPIKI dapat menganalisa model bisnisnga, memperbaiki kualitas produk, menambah kapasitas produksi dan mampu berkompetensi serta menambah jaringan untuk produk dikenal di Indonesia hingga tingkat internasional. Selain itu diharapkan dapat menyerap tenaga kerja," kata Robby.