Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Asahan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Asahan melaporkan sementara sedikitnya ada sebanyak 114 rumah warga di tujuh desa tergenang banjir akibat tingginya curah hujan dan luapan air Sungai Silau yang tak sanggup menampung debit air.
"Sementara ada 114 rumah di tiga kecamatan dan tujuh desa. Pendataan masih berlangsung ketinggian genangan air bervariasi dengan rata-rata dalam rumah 30-50 cm dan di luar rumah 80-115cm," kata Plt Kepala BPBD Asahan, Khaidir Sinaga kepada wartawan Kamis (18/6/2020).
Ia mengatakan, daerah yang terdampak banjir, di antaranya Kecamatan Setia Janji meliputi Desa Bangun Sari, Desa Silau Tua, Kecamatan Buntu Pane meliputi Desa Prapat Janji, Desa Mekar Sari, Desa Sei Silau Timur serta Kecamatan Tinggi Raja meliputi Desa Piasa Ulu, dan Desa Terusan Tengah.
Pada umumnya, desa yang terendam banjir merupakan daerah yang bersempadan langsung dengan aliran sungai silau. Air naik mulai pukul 01.00 WIB, dimana hujan sudah mulai deras turun pada malam sebelumnya pada pukul 22.00 WIB. Kemudian, pagi harinya sekitar pukul 05.00 WIB air telah masuk ke pemukiman warga hingga ke dalam rumah.
"Disamping intensitas hujan tinggi yang turun di daerah hulu, yakni kawasan Simalungun dan sekitarnya sungai Silau juga mengalami pendangkalan menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir," tambah Khaidir.
Diperkirakan volume air akan terus bertambah mengingat potensi hujan masih terus akan terjadi. Mengantisipasi kemungkinan banjir yang lebih luas BPBD Asahan telah menyiagakan posko untuk warga yang hendak mengungsi di masing masing kecamatan sebab dampak banjir cukup menggangu aktifitas warga.