Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Pemerintah Propinsi Sumatera Utara (Sumut) telah memberi sinyal akan membuka rumah-rumah ibadah di wilayah itu.Pada saat bersamaan, rumah ibadah termasuk gereja, dihimbau agar mengikuti protokoler kesehatan yang ditetapkan gugus tugas percepatan penanggulangan covid-19 (GTPP), meliputi panduan terkait dibukanya aktivitas rumah ibadah, menjelang penerapan kenormalan baru ( new normal ), 1 Juli mendatang.
Gereja Pantekosta Kudus Indonesia (GEPKIN), salah satu denominasi gereja yang saat ini sedang tumbuh dan berkembang di wilayah Sumut, pun sudah mempersiapkan langkah-langkah terbaru terkait penerapan di new normal.
"Secara Sinodal, maupun di tataran kewilayahan Tapanuli Raya dan lebih khusus di Tapanuli Utara, mulai membuat skema peribadatan dalam memasuki masa kenormalan baru," tandas Ketua Sinode Gepkin Pusat Pdt.Donald Pieter Sinaga, MA, menjawab medanbisnisDaily.com, Sabtu ( 20/6/2020) di Tarutung.
"Suka atau tidak suka, ketika tatanan hidup masyarakat berubah berbasis digital, gereja pun secara gradual harus melakukan berbagai upaya menuju ke sana. Hampir 3 bulan pelayanan berbasis digital dilaksanakan dengan tetap juga mempertahankan yang tradisional (tata ibadah tertulis) bagi Jemaat jemaat yang karena keterbatasan belum siap ke arah yang digital," terangnya.
Pemimpin tertinggi gereja GEPKiN setingkat Ephorus di HKBP dan Bishop di GKPI ini menerangkan, cukup memuaskan dengan tetap terlayaninya jemaat bahkan semakin luasnya simpatisan gereja didalam kota, di luar kota bahkan di luar negeri yang mengikuti ibadah Lewat Face book "Gepkin Tarutung KOTA".
"Puji Tuhan, sudah 2 Minggu ini, ibadah dilaksanakan kembali secara langsung di gereja dengan protokol kesehatan yang dipantau secara langsung oleh Pemerintah Tapanuli Utara, namun tetap juga mempertahankan Ibadah yang Digital (online).
Skema Ibadah di Tengah Pandemi
Dilaporkan, GEPKIN , secara khusus Jemaat Tarutung Kota, telah melaksanakan tatanan ibadah yang baru di masa new normal dengan cara terus menjadi corong penyampaian protokol kesehatan bagi jemaat, lewat warta gereja.
Kemudian, memfasilitasi ketersediaan seluruh sarana protokol kesehatan seperti, penyemprotan desinfektan setiap hari Sabtu, tempat cuci tangan di depan gereja, alat pengukur suhu tubuh, masker, dan menerapkan Phisikal Distancing.
Skema lain, ibadah berlangsung selama 4 kali dalam hari Minggu yakni Pukul 08.00, 10.00 WIB, 15.00WIB dan 17.00 WIB. Sementara Anak Sekolah Minggu tetap dilayani secara digital.
Pada Kelompok lanjut usia (lansia), mereka dikumpulkan dibeberapa tempat dan dilayani oleh Wakil Gembala Sidang (pendeta).
"Nah, Gereja GEPKIN berusaha dengan sungguh-sungguh dan penuh kehati-hatian dalam penyelenggaraan ibadah di masa New Normal ini, yang diimplementasikan dengan persiapan ibadah, tempat ibadah, edukasi umat, sarana dan prasarana, protokol internal dan protokol ibadah,"terang Pdt.Donald Pieter.
Pendeta muda yang sudah mengikuti pendidikan di Lemhanas RI itu, juga menandaskan, Gereja GEPKIN sangat berharap kegiatan keagamaan dan tempat ibadah tidak menjadi kluster baru penyebaran COVID-19.
Dilaporkan juga, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan bersama Tim GTPP Covid-19 Taput, dalam tiga minggu terakhir mengikuti kebaktian di sejumlah denominasi gereja diwilayah itu, saat telah memasuki tahapan uji coba (relaksasi) sebelum memasuki new normal di Gereja HKBP Pearaja Tarutung, Gereja Gepkin Tarutung Kota dan di Gereja HKI Tarutung.