Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Maskapai utama Australia, Qantas, menyetop penerbangan internasionalnya hingga Oktober nanti. Aturan baru ini mungkin dikecualikan bagi New Zealand.
Qantas memperkirakan pandemi virus Corona akan bertahan hingga akhir tahun ini. Seperti diberitakan CNN, maskapai itu telah membatalkan penerbangan internasional selama empat bulan.
"Perbatasan Australia ditutup selama beberapa waktu, karena itu kami telah membatalkan sebagian besar penerbangan internasional hingga akhir Oktober," kata Qantas dalam sebuah pernyataan, Sabtu (20/6/2020).
Seorang juru bicara Qantas menyitir pernyataan Menteri Pariwisata Australia, Simon Birmingham, menyebut bahwa sebagian besar perbatasan Australia tidak mungkin dibuka kembali sampai tahun 2021.
Ada satu kemungkinan pengecualian, yakni bagi Selandia Baru, tetangga Australia di seberang Laut Tasman. Politisi telah membahas kemungkinan penciptaan travel bubble antar kedua negara, namun belum kesepakatan secara resmi.
Saat ini, siapa pun yang bepergian antar kedua negara dikenakan karantina dua minggu. Hanya sedikit pengecualian, non-penduduk dari kedua negara dilarang terbang ke rutenya.
"Jika ada negara di dunia dan kita dapat terhubung kembali untuk yang pertama, tidak diragukan lagi itu adalah New Zealand," kata Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, pada bulan April.
Qantas mengatakan bahwa pihaknya masih memiliki beberapa penerbangan terjadwal antar kedua negara dalam beberapa bulan mendatang.
"Jika penerbangan antara Australia dengan negara-negara lain sudah terbuka dan ada permintaan, kami dapat menambahkan lebih banyak penerbangan ke dalam jadwal kami," tambah maskapai itu.
Pandemi virus Corona telah mendatangkan malapetaka bagi maskapai di seluruh dunia. Kerugian yang disebabkan olehnya mencapai USD 84 miliar, menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional.
Pada bulan Februari, Qantas melaporkan pengurangan laba hingga USD 100 juta pada paruh kedua tahun fiskal. Virus itu juga memaksa satu-satunya pesaing lokal, Virgin Australia kolaps di awal tahun ini.
Maskapai yang didirikan oleh miliarder Richard Branson masih berupaya mencari pembeli. Virgin masih terbang selama proses itu.
Meski membatalkan sebagian besar penerbangan internasionalnya, Qantas masih melihat peningkatan permintaan untuk perjalanan di Australia karena pembatasan lokal secara perlahan dicabut. Jumlah penumpang domestik Grup Qantas di negara itu naik dua kali lipat di minggu ini menjadi 64.000 orang.(dtt)