Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Permintaan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang masih rendah membuat harganya masih berkutat di rentang RM 2.200 hingga RM 2.400/metrik ton. Tren harga CPO masih terombang-ambing dengan gejolak ekonomi yang berkembang belakangan ini. Bahkan harga CPO diperkirakan akan berada dikisaran RM 2.300-an/metrik ton hingga akhir tahun.
Ada beberapa ancaman yang membuat harga CPO sulit untuk mengalami kenaikan. Dari dalam negeri, permintaan untuk bahan bakar biodiesel bisa saja mengalami penurunan kembali seiring dengan belum pulihnya konsumsi bahan bakar masyarakat. Terlebih saat pemberlakukan PSBB sebelumnya, yang membuat konsumsi BBM turun di atas 30%-an.
"Namun skema New Normal saat ini bisa saja menjadi pendorong tren konsumsi masyarakat mengalami kenaikan. Meski serapannya juga masih jauh dibandingkan konsumsi tahun 2019," kata pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Senin (22/6/2020).
Dari sisi eksternal, ketidakpastian ekonomi global saat ini dihadapkan pada banyak persoalan rumit. Corona menduduki tempat teratas sebagai salah satu persoalan global saat ini. Selanjutnya tensi hubungan dagang yang buruk diantara banyak negara. Dan ada resiko konfrontasi senjata yang bisa berujung perang menjadi kabar buruk bagi sawit tentunya. Ditambah lagi, sampai sejauh ini seluruh dunia tengah mengalami tekanan dari laju pertumbuhan ekonomi yang terus turun.
"Bahkan, akan ada banyak negara yang mengalami resesi ekonomi di tahun ini. Sayangnya sejumlah negara besar justru akan mengalami resesi yang paling buruk diakibatkan oleh pandemi corona. Dan ini tentunya akan berpeluang membuat tren permintaan CPO mengalami penurunan. Dan resiko ini akan merembet ke masalah harga sawit di tingkat petani," kata Gunawan.
Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gus Dalhari Harahap, mengatakan, harga TBS di tingkat petani di Sumut kembali naik dua pekan terakhir dari sebelumnya Rp 1.130/kg naik menjadi Rp 1.190/kg. Semua daerah penghasil sawit di Sumut juga mampu mendapatkan harga di atas Rp 1.000/kg.
"Itu memang paling utama ditopang harga CPO yang kembali membaik pekan lalu. Tapi jika pekan ini CPO kembali turun, kemungkinan petani juga akan mendapatkan harga yang lebih murah. Kita lihtlah harga rata-rata di 14 daerah penghasil sawit hari Rabu nanti," katanya.