Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Di awal 2020 dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru, yaitu coronavirus jenis baru (SARS-CoV-2) dan penyakitnya disebut Coronavirus disease 2019 (COVID-19). Menurut data WHO 1 Maret 2020 sampai saat ini sudah dipastikan terdapat 65 negara yang telah terjangkit virus. Virus ini sangat cepat menyebar dan menular antarmanusia, sehingga pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan petunjuk atau protokol kesehatan untuk menekan laju penularan coronavirus tersebut.
Menjaga imunitas atau daya tahan tubuh merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari infeksi virus dan penyakit termasuk Covid-19. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Selain mematuhi anjuran pemerintah terkait upaya pencegahan Covid-19 seperti physical distancing, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan memakai masker, langkah lain yang bisa dilakukan adalah dengan memperhatikan asupan nutrisi yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh.
Asupan nutrisi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dapat berasal dari obat-obat herbal yang sudah dikenal dan tumbuh disekitar lingkungan kita. Tanaman obat herbal tersebut dapat kita budidayakan di halaman atau pekarangan rumah.
Pemanfaatan pekarangan sebagai sarana budidaya tanaman obat telah dikenal dalam konsep Tanaman Obat Keluarga (TOGA), yaitu tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Kebiasaan menanam tanaman obat di pekarangan rumah dan pemanfaatanya sudah sejak lama dilakukan oleh para ibu rumah tangga. Saat ini program TOGA dirasa berkurang gaungnya, salah satu faktor kendala yang menyebabkan rendahnya pemanfaatan tanaman obat adalah kurangnya pengembangan program dan sosialisasi TOGA di masyarakat.
Tanaman obat keluarga memiliki manfaat, antara lain :
1. Sebagai pelengkap obat-obatan keluarga yang bersifat tradisional
2. Bernilai tambah estetika bila ditata dengan rapi dan apik
3. Memberi contoh cara pemanfaatan lingkungan pekarangan
4. Menambah nilai keasrian dan kesejukan pekarangan rumah
5. Apabila dikelola dengan baik dan mendapat hasil tanaman obat yang baik, maka dapat menjadi sumber tambahan penghasilan keluarga.
Berikut beberapa tanaman obat herbal yang mempunyai khasiat meningkatkan daya tahan tubuh dan dapat dibudidayakan dengan konsep TOGA :
1. Kunyit (curcuma longa)
Konsumsi kunyit adalah cara alami untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan meningkatkan kapasitas imunomodulasi tubuh. Kunyit mengandung curcumin, zat dengan sifat antiinflamasi dan antioksidan yang kuat.
2. Jahe (zingiber officinale)
Jahe adalah antioksidan kuat yang telah terbukti secara alami meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jahe dapat membantu mengurangi peradangan seperti sakit tenggorokan, mual, dan sakit perut. Gingerol, zat bioaktif dalam jahe segar, dapat membantu menurunkan risiko infeksi.
3. Bawang putih (Allium sativum)
Bawang putih mampu memerangi infeksi dan menguatkan daya tahan tubuh. Sifat meningkatkan kekebalan bawang putih tampaknya berasal dari konsentrasi tinggi senyawa yang mengandung belerang, seperti alliin.
4. Kencur (kaempferia galanga)
Kencur memiliki sifat anti peradangan yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Tanaman kencur memiliki kandungan minyak atsiri seperti borneol, kamfer, sineol, etilalkohol yang membantu mengatasi radang tenggorokan, menghilangkan lendir yang menyumpat hidung, sekaligus untuk menghangatkan badan.
5. Temu lawak (curcuma zanthorrhiza)
Temulawak memiliki sifat anti-peradangan dan anti-inflamasi. Ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh yang membuat tubuh jauh dari risiko penyakit. Sifat anti-bakteri dan anti-jamurnya juga membuat tubuh kebal dari infeksi.
6. Sereh (cymbopogon citratus)
Sereh bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan antioksidannya berperan melawan radikal bebas. Sereh memiliki beberapa jenis antioksidan seperti asam klorogenat, isoorientin, dan swertia japonin.
7. Meniran (phyllanthus urinaria)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa herba meniran mengandung senyawa lignin dan terpenoid yang mempunyai potensi sebagai antibakteri.
8. Lidah buaya (aloe vera)
Lidah buaya mengandung senyawa-senyawa fitokimia yang sedang diteliti bioaktivitasnya, seperti senyawa manan terasetilasi, polimanan, antrakuinon C-glikosida, dan senyawa antrakuinon lain seperti emodin dan senyawa-senyawa lektin.
Lidah buaya mengandung senyawa yang dikenal dapat membantu menghambat jamur, bakteri, dan virus.
9. Ginseng (panax)
Ginseng dapat memengaruhi sistem saraf tubuh dalam berbagai cara, seperti merangsang metabolisme dan meningkatkan tingkat energi. Keduanya dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan yang ada di tubuh.
10. Tapak liman (elephantopus scaber)
Tanaman herbal tapak liman memiliki kandungan aktivitas yang dihasilkan dari aktivitas biologis alami tumbuhan. Antioksidan adalah zat alami yang berperan untuk mencegah atau memperlambat kerusakan sel-sel tubuh yang diakibatkan oleh radikal bebas.
11. Sambiloto (andrographis paniculata)
Sambiloto memiliki kandungan antioksidan mampu meningkatkan kekebalan tubuh. Sambiloto dapat mengurangi demam, hidung tersbumbat, sakit tenggorokan yang merupakan gejala pilek. Sambiloto dapat dikonsumsi dengan kombinasi ekstrak gingseng untuk mencegah pilek
Budidaya tanaman obat keluarga (TOGA) yang bermanfaat sebagai obat herbal untuk pemeliharaan kesehatan dan menjadi alternatif dalam pengobatan juga dapat dijadikan pengembangan ekonomi alternatif buat masyarakat.
Semoga bermanfaat, #dirumah saja, #tetapsehat, #tetapberaktifitas.
===
Penulis Mahasiswa Magister Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara.
===
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG), data diri singkat (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Tulisan sebaiknya tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun langsung dimuat di badan email. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]