Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Di Desa Pulau Banyak, Kecamatan Tanjung Pura, Langkat, ada beberapa warga yang bekerja sebagai guru honorer bersertifikasi mendapat dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bantuan Sosial Tunai (BST) terdampak Covid-19, sehingga memicu kemarahan warga kurang mampu yang tidak mendapat bantuan apapun. Hal ini terkuak dengan adanya aksi puluhan warga miskin Desa Pulau Banyak mendatangi kantor desa, Senin (22/6/2020).
"Wah, semalam ramai, sampai magrib warga miskin di kantor desa, warga protes atas penyaluran BLT, Dana Desa (DD) dan BST dari pemerintah sebesar Rp 600.000/orang yang disalurkan ke masyarakat. Banyak guru honorer bersertifikasi yang menerima bantuan itu, sementara banyak warga miskin tidak menerima bantuan, dan guru honorer itukan dapat dana sertifikasi," kata Said Asegab, Ketua Karang Taruna Desa Pulau Banyak dan kalangan warga Pulau Banyak, Selasa (23/6/2020).
Diungkapkan warga Desa Pulau Banyak, penyaluran BLT dianggap tidak tepat sasaran, karena dibagi kepada guru honor sertifikasi, sementara masih banyak warga miskin lainnya yang terdampak Covid-19, bahkan ada sekitar 13 warga penerima BLT dananya dibagi dua.
Zainal Arifin, selaku Kepala Desa Pulau Banyak, terkait hal ini mengatakan, pihak pemerintah desa telah kebobolan.
"Data penerima bantuan sebelumnya dari Kadus dikirim langsung ke operator, hingga ada warga berstatus guru honor bersertifikasi terdata sebagai penerima bantuan. Bantuan sudah kita salurkan sebanyak 30% dari Dana Desa, terkait guru honor sertifikasi kita akan memanggil para guru ini dan menyelesaikannya," katanya.