Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Panitia Khusus (Pansus) Covid-19 DPRD Medan, Robi Barus mencurigai ada yang tidak beres dalam penanganan pasien terpapar virus corona.Kecurigaan itu semakin tinggi setelah melihat kenyataan bahwa Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Medan, Akhyar Nasution mangkir dua kali dari pemanggilan Pansus.
"Apakah dia (Akhyar) tak berani pertanggungjawabkan kinerjanya selama ini. Bisa saja dugaan yang muncul selama ini seperti itu. Banyak kecurigaan yang muncul jadinya," ujarnya, di Medan, Selasa (23/6/2020).
Politikus PDIP ini mempertanyakan alasan koleganya sesama kader banteng tersebut tidak hadir. Padahal, banyak yang ingin digali pansus dari Akhyar Nasution.
"Kenapa sih nggak hadir, sampaikan semuanya, katanya mau new normal, sementara kita zona merah, apa yang mau dikerjakan GTPP Medan ini kita nggak pahamlah," tuturnya.
Sekretaris DPC PDIP Medan ini juga menyebut jika GTPP Covid-19 Medan menggunakan uang rakyat dengan jumlah yang sangat besar.
"Dananya ini besar, anggaran covid itu pakai duit rakyat itu mubazir jadinya, kemana alirannya, itu juga yang mau kita tanyakan, ini uang rakyat loh, ini kita lakukan untuk menjalankan tupoksi kita dalam pengawasan," sebutnya.
"DPRD ini tidak masuk di GTPP, di luar, jadi harus kita awasi. Ada anggaran, ada uang rakyat yang digunakan, agar masyarakat tak menyalahkan kita," imbuhnya.
Kepada Akhyar, Ketua Fraksi PDIP ini menegaskan, jika Pansus Covid-19 ini dibentuk tidak untuk menyalahkannya. "Kita bentuk Pansus tujuannya untuk diskusi, bukan menyalahkan, kok jadi nggak mau hadir, jangan aroganlah, sama-sama kita atasi ini. Ini sama aja Akhyar melecehkan DPRD Medan," tegasnya.
Seperti diketahui Pansus Covid-19 DPRD mengundang Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution yang juga Ketua GTPP Covid-19 Medan untuk rapat. Sayangnya dua kali undangan rapat itu diabaikan oleh Akhyar.