Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Menyikapi peristiwa menghebohkan makhluk misterius penghisap darah ternah warga di Kecamatan Siborongborong yang hingga saat ini masih menyita perhatian publik, Bupati Tapanuli Utara (Taput), Sumatra Utara, Nikson Nababan, mengundang sejumlah pihak guna mendapatkan keterangan yang sebenar benarnya tentang apa sebenarnya yang terjadi.
Rapat khusus dipimpin Bupati digelar di Sopo Rayat Rumah Dinas Bupati di Tarutung, Selasa (23/6/2020).
Tampak hadir dalam rapat itu, Dandim 0210/TU Letkol Czi Agus Widodo, Wakapolres Taput, Muhmin Rambe, Tim BKSDA Sumut Wilayah IV Tarutung, Tim pemburu binatang, Dinas Lingkungan Hidup Taput, Camat Siborongborong serta Kepala Desa Pohan Tonga, Walben Siahaan.
Dari hasil rapat, pihak BKSDA Sumut Wilayah IV Tarutung, Manigor Lumbantoruan, menyampaikan bahwa sampai saat ini belum bisa membuat kesimpulan apakah penyebab matinya ratusan ternak warga akibat serangan hewan buas tu atau tidak. "Apabila kita teliti bekas luka yang ada dalam foto-foto binatang yang jadi korban tersebut, seperti ada kemungkinan seperti bekas benda tajam, tapi itupun belum bisa kita simpulkan karena hanya foto yang kita analisa. Bangkai binatang yang sudah sudah sempat dikuburkan menjadi kendala dan jejak kaki dan cakaran tidak jelas lagi, sudah kena hujan dan jejak kaki yang lain," jelasnya.
Sementara Kapolsek Siborongborong, AKB B. Silalahi menyampaikan, berdasarkan keterangan dari lapangan bahwa sebenarnya peristiwa ini sudah terjadi beberapa tahun berturut turut, sejak tahun 2017, 2018 dan 2019 yang menyerang ternak bebek, entok dan angsa.
Setelah mendengar keterangan dari sejumlah pihak, Bupati menegaskan penelitian dan perburuan tetap dilakukan dan tetap menjaga keamanan dan ketentraman masyarakat. Kepada masyarakat dimintai agar jangan menimbulkan keresahan masyarakat lagi karena saat ini masyarakat sudah mulai resah.
BACA JUGA: Perburuan Makluk Misterius Penghisap Darah Ternak di Siborongborong Berlanjut Hingga Radius 3 KM
Bupati juga menegaskan, pihak Polres Taput dan Kodim 02010/TU tetap melakukan patroli untuk menjamin keamanan masyarakat dan pihak BKSDA untuk tetap koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Muspika Sibprongborong.
Selanjutnya Bupati menyampaikan bahwa saat ini telah dilakukan jebakan untuk binatang tersebut dengan membuat umpan dan memasang CCTV di lokasi-lokasi yang strategis.
"Apabila ditemukan lagi binatang yang menjadi korban untuk segera dilaporkan kepada pihak berwajib untuk dibawa ke rumah sakit agar segera diautopsi sehingga diketahui penyebabnya, apakah bekas sayatan benda tajam atau oleh binatang buas," ujar Bupati.
"Saya menghimbau jangan sembarang memposting berita yang meresahkan masyarakat. Kita teliti dan selidiki dulu sehingga didapatkan penyebab yang pasti. Segala kemungkinan harus kita teliti sehingga dapat informasi yang pasti. Dengan demikian, masyarakat akan bisa kembali bekerja di ladang masing masing dengan tenang," lanjut Bupati.