Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pemerintah menargetkan angka kemiskinan ekstrem pada 2024 di level 0%. Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menginginkan bisa mengentaskan kemiskinan ekstrem menjadi nol.
Suharso mengungkapkan saat ini angka kemiskinan di Indonesia sudah berada di level 1 digit yakni 9,22% pada September 2019.
"Ini merupakan sebuah capaian yang telah diraih oleh kita semua. Mulai dari tingkat kabupaten sampai Kota. Ini menunjukkan kemiskinan Indonesia yang terus menurun dan menunjukkan perbaikan," kata Suharso dalam video sambutan, Rabu (24/6/2020).
Dia mengungkapkan, dengan adanya COVID-19 in tantangan untuk mengentaskan kemiskinan membutuhkan usaha ekstra yang luar biasa. Mulai dari perencanaan berbasis bukti di daerah provinsi sampai pedesaan.
Menurut dia saat ini pandemi COVID-19 tidak hanya menyerang sektor kesehatan tetapi juga sektor lainnya seperti sosial dan ekonomi.
"Banyak orang kehilangan pekerjaan dan pendapatannya. Mereka pendapatannya berkurang hingga sulit mengakses layanan dasar. Akhirnya penduduk miskin dan rentan yang baru muncul atau penduduk rentan menjadi miskin atau miskin kronis," jelas dia.
Karena itu, untuk mencapai target kemiskinan ekstrem 0% pada 2024 Bappenas menyusun strategi reformasi perlindungan sosial. Seperti penyempurnaan data kemiskinan yang harus dimulai dari tingkat desa.
Lalu mengusulkan susunan social registry dari 100% penduduk yang dimulai dari digitalisasi monograf desa.
Suharso mengatakan pada 2018 Bappenas merilis Sepakat yakni penganggaran evaluasi dan analisis kemiskinan terpadu untuk meningkatkan kapasitas permintaan daerah, perumusan kebijakan pengentasan kemiskinan ekstrem.
"Sepakat juga dapat menjadi cikal bakap digitalisasi monograf desa yaitu pendataan dan analisis proses perencanaan monitoring dan evaluasi yang inklusif dan proper," jelasnya.(dtf)