Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Ketua Lembaga Pengembangan Usaha Kadin Indonesia, Raden Teddy mengatakan, ada dua hal sederhana untuk pengembangan bisnis UMKM. Pertama, integritas, yaitu melakukan bisnis dengan jujur, kualitas produk sesuai dengan yang disampaikan, delivery produk harus lebih cepat dari janji sehingga tidak mengecewakan pelanggan.
"Sebab sekali saja kita wanprestasi atau melakukan kebohongan, akan butuh waktu lama menumbuhkan kepercayaan lagi. Kemudian jangan mencari keuntungan terlalu besar, lakukan survei ke pesaing dan pastikan harga yang ditawarkan lebih rendah dari pesaing. Sekali kita mendapat kepercayaan dari pelanggan akan meningkatkan penjualan,” katanya kepada medanbisnisdaily.com, Rabu (24/6/2020).
Kedua komunikasi, saat ini kata Raden melalui sambungan selular komunikasi yang dilakukan pelaku UMKM masih lemah dan buruk. Hal ini memberikan penilaian sikap yang jelek pada UMKM. Para pakar komunikasi menyatakan bahwa komunikasi itu ada 3 hal, yaitu bahasa tubuh yang sangat dominan mempengaruhi penilaian orang lain pada diri kita. Bahkan 55 % penilaian ada di bahasa tubuh. Senyum merupakan salah satu bahasa tubuh yang membantu kita dalam komunikasi yang baik. Hindari bahasa tubuh yang salah antara lain, menyilang tangan di dada, kedua tangan di pinggang, kaku, terburu-buru, atau bicara sambil melakukan sesuatu yang jorok, misalnya ngupil.
Kemudian intonasi suara, di mana 37% penilaian ada di Intonasi suara. Lakukan komunikasi bisnis dengan ramah, hindari perdebatan, karena akan berdampak intonasi anda terkesan marah. Lakukan penekanan pada item tertentu di dalam komunikasi, misalnya harga murah, kualitas baik, pemberian diskon dan lain-lain.
Terakhir kosa kata, sekitar 8 % kosa kata mempengaruhi penilaian orang lain. Meskipun kecil, namun cukup penting dan berpengaruh dalam pengembangan usaha. Susunlah kata dan kalimat secara baik. Banyak mendengar dan belajar dari orang yang kita anggap bagus dalam menyusun kosa kata.
Selama 15 tahun terakhir katanya lagi, sangat sedikit UMKM yang bergerak menjadi usaha besar. Ini terjadi karena ada 3 kelemahan utama pada pelaku UMKM. Ketiga kelemahan tersebut yakni kompetensi, jaringan pasar dan modal.
Minimnya kompetensi yang dimiliki pelaku UMKM katanya, karena malas belajar untuk dirinya sendiri. Setiap kegiatan pelatihan/ training bukan kompetensinya yang kita harapkan, namun dari sisi lain. Padahal meningkatkan kompetensi secara mandiri sangat mudah kita dapatkan dari kemajuan teknologi. Apapun bisa kita dapatkan dari Google dan lainnya. “Kalau kemauan kita masih rendah dalam meningkatkan kompetensi dan senantiasa hanya menerima tanpa mau mandiri, sulit bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan kompetensi”katanya.
Raden menambahkan, tidak mungkin pelaku UMKM bisa mendapatkan jaringan pasar jika sikapnya kurang baik dan merasa dirinya lebih penting dari orang lain. Sehingga pelaku UMKM hanya menunggu pasar yang mencari.