Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnidaily.com-Medan. Lonjakan kasus corona di Sumatra Utara (Sumut) terus meningkat. Dalam beberapa hari terakhir, jumlah yang terpapar virus ini melonjak tajam. Data per Selasa sore (23/6/2020) misalnya, yang positif sebanyak 1.232 orang, naik 117 dari sehari sebelumnya. Karena itu, Pemerintah Provinsi Sumatra Utara (Pemprovsu) dan Pemko Medan diminta untuk menunda rencana pemberlakuan new normal di Sumut yang direncanakan mulai per 1 Juli mendatang.
"Trendnya saat ini semakin meningkat. Saya berharap Pemprovsu mengkaji ulang pemberlakuan new normal. Sembari itu, Pemprovsu dan juga Pemko Medan harus lebih meningkatkan upaya pencegahan penyebaran virus ini," kata anggota DPRD Sumut, Aulia Rizki Agsa kepada medanbisnisdaily.com, Rabu (24/6/2020).
Dikatakan Aulia, ia melihat selama ini Pemprovsu maupun Pemko Medan lebih fokus pada pemberian bansos. Padahal yang tak kalah pentingnya adalah pencegahan.
"Kan lebih baik mencegah daripada mengobati. Sekarang kasusnya bertambah. Kalau gini terus, rumah sakit akan kewalahan," kata Aulia.
Politisi Gerindra ini menambahkan, pemerintah perlu melakukan swab massal untuk memetakan sebaran virus ini. Menurut mantan pasien corona ini, rapid tes yang marak dilakukan tidak menjamin, karena ada orang yang sudah kena tapi statusnya OTG.
Aulia menegaskan, upaya pencegahan bisa dilakukan dengan meningkatkan komunikasi, penyebaran informasi dan edukasi kepada masyarakat luas secara massif dan terus menerus. Apalagi saat ini meski korban terus bertambah, realita di lapangan seperti tidak ada apa-apa. Masyarakat terutama di Medan, kata Aulia, masih banyak berkumpul dan berkeliaran tanpa menggunakan masker.
"Saya selaku anggota dewan meminta jika trend belum menurun, jangan dusu new normal. Ini sangat membahayakan," kata Aulia.