Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Di tengah pandemi virus Corona (COVID-19), Indonesia beberapa kali mendapatkan hantaman gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), mulai dari perusahaan besar hingga kecil. Sektor yang sudah terkena gelombang PHK pun beragam mulai dari pabrik sepatu, perusahaan telekomunikasi, dan baru-baru ini decacorn Gojek melakukan PHK terhadap 430 karyawan.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga tak lepas dari gelombang PHK. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melakukan pemutusan atau percepatan masa kontrak terhadap 135 pilot.
Namun, berbeda dengan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM. Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, di tengah pandemi perusahaan pelat merah tersebut justru merekrut ribuan karyawan.
"Jadi kalau banyak perusahaan mengurangi karyawan alhamdulillah pandemi dengan segala keterbatasannya kami ada tambahan karyawan 1.490 orang," kata Arief dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (24/6/2020).
Dengan perekrutan tersebut, PNM menargetkan kinerja penambahan nasabah dapat ditingkatkan. Ditargetkan ada 10 juta nasabah di 2023.
"Karena ini untuk memenuhi target 10 juta nasabah aktif di tahun 2023," ujar dia.
Oleh sebab itu, Arief menegaskan, selama pandemi Corona ini PNM tidak merumahkan karyawan apalagi sampai melakukan PHK.
"4.578 total karyawan PNM per hari ini. Alhamdulillah selama pndemi ini tidak ada yang kami rumahkan tanpa bekerja. WFH kami lakukan tapi tidak dirumahkan tanpa bekerja. Tidak ada yang kami PHK karena selama Januari sampai April proses rekrutmen dan pelatihan," tutup Arief.(dtf)