Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. PT Hutama Karya (Persero) mendapatkan tambahan penyertaan modal negara (PMN) Rp 7,5 triliun di tahun 2020 atau menjadi Rp 11 triliun. Suntikan modal tersebut digunakan untuk merampungkan pembangunan ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Indralaya-Muara Enim dan Pekanbaru-Padang.
Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan, PMN ini diproyeksi meningkatkan pendapatan perusahaan di tahun 2021. Di tahun 2020, pendapatan HK diproyeksi Rp 40,7 triliun dan di tahun 2021 menjadi Rp 47,4 triliun.
"Dengan PMN akan naik pendapatan dari Rp 40,7 triliun tahun 2020, naik Rp 47,4 triliun di tahun 2021," kata Budi dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (24/6/2020).
Lalu, di tahun 2022 pendapatan perseroan diproyeksi meningkat menjadi Rp 68,2 triliun, dan pada tahun 2023 menjadi Rp 81,8 triliun, kemudian pada tahun 2024 menjadi Rp 95,8 triliun.
Namun, untuk laba bersih perseroan pada tahun 2021 dengan adanya PMN ini diprediksi turun 50% menjadi Rp 700 miliar. Pasalnya, hingga akhir 2020 ini laba bersih HK diproyeksi tembus Rp 1,4 triliun.
Akan tetapi, jika tanpa suntikan PMN tersebut maka HK diproyeksi merugi Rp 800 miliar di tahun 2021.
"Tapi kalau tanpa PMN, laba 2021 rugi Rp 0,8 triliun," pungkas dia.
Sebagai informasi, HK sebelumnya sudah mendapatkan PMN Rp 3,5 triliun di tahun ini. Secara keseluruhan, total PMN yang diperoleh HK di tahun 2020 ini ialah Rp 11 triliun.(dtf)