Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Serangan hama monyet di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut semakin masif, dengan merusak dan memakan tanaman pertanian dan perkebunan milik masyarakat.
Wilayah yang mengalami kondisi terparah oleh ganasnya ulah monyet ini, terjadi di Kecamatan Garoga, Pangaribuan dan Adian Koting.
Di Garoga misalnya, kecamatan paling ujung di timur laut Taput itu, ratusan lahan pertanian dominan jagung dan padi, telah digasak binatang jenis monyet ini (macaca fascicularis), di wilayah 13 desa.
"Hampir seluruh wilayah desa di Garoga sudah diserang monyet. Sekarang, petani di 13 desa akan mengalami gagal panen di kondisi 50 persen, dari luasan kebun pertanian masing-masing," kata Camat Garoga Mitsu Gultom, kepada MedanbisnisDaily.com,siang ini, Kamis (25/6/2020).
Pihaknya, sebut Mitsu Gultom sudah melakukan koordinasi termasuk melaporkanya ke pemerintah atasan. "Masyarakat pun sudah menjaga kebun dan sawah mereka, untuk meminimalkan serangan. Masih dengan cara tradisionil dengan memasang jaring (perangkap), petasan, ronda malam dan membuat api unggun," terangnya.
Perburuan? "Oh itu belum dilakukan, tentu harus melakukan koordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, dan itu sudah ditangani oleh pemerintah kabupaten," tukasnya.
Dilaporkan, menindaklanjuti kejadian ini, Pemda Tapanuli Utara melalui Sekretaris Daerah Indra Simaremare telah menyurati pihak BBKSDA Sumut terkait pengendalian hama monyet di Tapanuli Utara.
Dalam surat itu, pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara meminta BBKSDA Sumut memberikan bantuan serta saran/tindak lanjut terhadap penanganan monyet di Taput dan kaitanya dengan UU Nomor 32 Tahun 2009, tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
"Telah terjadi ganguan terhadap usaha pertanian masyarakat di Taput berupa tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Kita perkirakan berpotensi mengurangi hasil panen masyarakat petani sekitar 50 persen,"sebut Sekda Taput Indra Simaremare.
"Kita telah menyurati BBKSDA Sumut untuk segera turun membantu ,"sambung Indra Simaremare, saat dihubungi medanbisnisDaily.com.
Sementara itu, Yayasan Bisukma Tarutung melalui foundernya Erikson Sianipar , juga telah menggagas diskusi dengan mempertemukan petani, pemerintah dan para stake holder (pemangku amanah) diantaranya dinas pertanian dan lingkungan hidup, membahas serangan monyet di wilayah itu, beberapa waktu lalu.
Diskusi dalam bentuk Webiner diaplikasi daring (zoom meeting) itu, juga diikuti Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, telah menghasilkan sejumlah rekomendasi upaya penanggulangan.