Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Serikat pekerja maskapai Amerika Serikat yang mewakili puluhan ribu karyawan mendesak pimpinan DPR dan Senat AS meloloskan bantuan tambahan Undang-undang CARES senilai US$ 32 miliar atau Rp 456 triliun (kurs Rp 14.300/dolar US) untuk penggajian. Mereka meminta penggajian tersebut diperpanjang hingga akhir Maret 2021.
Sebelumnya maskapai penerbangan telah diberikan US$ 32 miliar untuk penggajian karyawannya sejak Maret lalu. Penggajian ini dari program UU CARES yang menggelontorkan bantuan senilai US$ 2 triliun (Rp 28.500 triliun). Program penggajian ini melarang maskapai untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi karyawannya hingga 30 September mendatang.
Eksekutif maskapai penerbangan telah memperingatkan akan adanya PHK setelah masa bantuan penggajian dari federal habis akhir September mendatang.
Maka dengan surat yang dibuat serikat pekerja kepada pimpinan kongres, penambahan bantuan penggajian dan masa berlakunya menjadi cara termudah dan cepat untuk mempertahankan pekerja penerbangan tetap mendapat gaji dan bertahan di tengah rendahnya permintaan penerbangan akibat virus Corona.
Dikutip dari CNBC, Jumat (26/6/2020) saat dimintai keterangan Juru Bicara Ketua DPR Nancy Pelosi dan pemimpin mayoritas Senat Mitch McConnell belum menanggapi.
Namun, juru bicara dari Airlines for America mengatakan hingga saat ini seluruh maskapainya tidak mencari bantuan tambahan dari federal.
Virus Corona telah menyebabkan perjalanan penerbangan diberhentikan dalam rangka menghentikan penyebaran virus. Akibatnya permintaan pun anjlok yang menyebabkan kerugian pada maskapai. Eksekutif maskapai pun tidak lagi memiliki harapan bahwa maskapainya akan kembali pulih ke level 2019.
Maskapai penerbangan telah melakukan langkah-langkah dalam penghematan biaya perusahaan, dari ratusan jet atau pesawat diparkirkan, pemotongan sejumlah rute penerbangan, dan program cuti secara sukarela dengan gaji, dan bahkan ada yang tanpa gaji.
Kongres kemungkinan akan melakukan negosiasi pada RUU bantuan besar virus Corona berikutnya pada bulan Juli mendatang.(dtf)