Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Para eksekutif keuangan Amerika Serikat bertaruh bahwa Joe Biden akan berhasil memenangi Pemilu menyingkirkan calon Presiden inkumben Donald Trump.
Melansir CNBC, Jumat (26/6/2020), beberapa pemodal, analis, penasehat hukum dan politik di Wall Street diyakini telah bersiap untuk kemungkinan Biden.
Michael Novogratz, seorang investor ulung di AS mengatakan ia telah memetakan adanya perubahan dari banyak teman-teman kayanya yang awalnya yakin Trump akan menang. Lima bulan lalu dari 10 investor, 8 di antaranya yakin Trump menang, namun kini prediksinya mungkin 60%-nya yakin untuk kemenangan Biden.
"Lima bulan lalu saya makan malam dengan 10 investor terbaik, saya adalah satu-satunya pria yang mengira Biden akan menang. Delapan untuk kemenangan Trump, satu ragu-ragu dan satu pendukung Biden. Saya pikir jika Anda melakukan polling pada grup itu hari ini, akan prediksi akan menjadi 50-50, atau 60% untuk Biden," kata Novogratz.
Dukungan untuk kemenangan Biden kebanyakan berasal dari para investor yang takut pajaknya akan segera naik. Hingga para eksekutif senior yang memiliki akses orang-orang dekat Biden.
Seorang petinggi Wall Street yang memiliki hubungan erat dengan Barack Obama dan Hillary Clinton pun menyatakan akan memberi dukungan kepada Biden. Orang ini juga telah menyumbang untuk kampanye Biden.
Seorang pialang Wall Street memperkirakan lebih dari 50% klien di Wall Street yakin Biden akan mengalahkan Trump. Selain itu ada pengamat politik yang kliennya termasuk perusahaan investasi keuangan dan perusahaan teknologi besar, mengatakan para eksekutif keuangan mulai percaya Biden akan menyalip Trump.
Menurutnya, mereka yang berharap Biden menang meminta Biden tidak menaikkan pajak perusahaan sampai ekonomi stabil setelah COVID-19.
Jonathan Hartley, mantan rekanan di Goldman Sachs, menegaskan bahwa pajak yang lebih tinggi merupakan masalah utama di Wall Street. Pajak ini akan menjadi pertimbangan utama para pengusaha untuk mendukung Biden.
"Pajak pasti berada di bagian paling atas pikiran mereka mengingat peningkatan Biden dalam pemungutan suara," kata Hartley.
Di sisi lain, Signum Global, sebuah perusahaan penasihat keuangan yang dipimpin oleh mantan wakil ketua Evercore, Charles Myers, telah memberi tahu klien bahwa Biden bukan hanya akan menang, tetapi juga akan mengubah Senat untuk mayoritas menjadi Demokrat.
Biden sendiri sempat mengungguli Trump sekitar 10 poin dalam jajak pendapat nasional Real Clear Average. Mantan wakil presiden ini juga telah membuka peluang kemenangan di beberapa negara bagian seperti Wisconsin, Pennsylvania, Florida, dan Michigan, yang semuanya dimenangkan Trump pada 2016.
Namun terlepas dari penurunan tersebut, perlu diketahui, Trump tetap memimpin polling atas Biden di sektor ekonomi. Sebuah jajak pendapat Wall Street Journal/NBC News baru-baru ini menunjukkan bahwa 54% pemilih independen mengatakan mereka mempercayai Trump untuk menangani ekonomi, tetapi dari 45% yang disurvei mengatakan bahwa mereka masih berencana untuk memilih Biden.
Jajak pendapat CNBC pada bulan Juni pun menunjukkan bahwa Trump masih lebih disukai daripada Biden pada penanganan ekonomi.(dtf)