Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Untuk mewujudkan program ketahanan pangan, Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) telah memberikan rekomendasi kepada Pengurus HKTI Kecamatan Pantai Cermin Desa Naga Kisar untuk bermitra dengan Yayasan Apindo Sumut (YASU) di Desa Naga Kisar Kecamatan Pantai Cermin.
Ketua HKTI Sergai, Angka Wijaya, mengatakan, program ketahanan pangan sangat potensial dikembangkan di Sergai. "Sejarah Kabupaten Sergai sebagai warisan tanah Melayu memiliki banyak potensi utk dibangkitkan, luas lahan sangat luas potensinya sangat besar. HKTI Sergai pun siap mendukung petani-petani binaan YASU, untuk merealisasi kepastian program ketahanan pangan dan semua itu harus bersinergi antar organisasi untuk membangun kekuatan," katanya, Jumat (26/6/3/2020).
Dia menambahkan, pihaknya sangat terbuka kepada petani-petani dan kelompok tani dimanapun bergabung dengan HKTI untuk bersama-sama membangun Sergai sebagai lumbung ketahanan pangan.
Ketua HKTI juga memberikan apresiasi kepada YASU di Desa Naga Kisar yang telah membantu para petani YASU Mandiri menyewa lahan PT Lubuk Naga untuk dikelola petani Desa Naga Kisar sangat membawa berkah tersendiri, karena telah membina para petani-petani desa.
Koordinator YASU, Suriady, mengatakan, YASU hadir di bumi Sergai untuk masyarakat. "YASU siap bermitra dengan masyarakat petani," katanya.
Sejak kehadiran YASU di Desa Naga Kisar, ada sekitar 63 petani yang sudah bergabung. Petani-petani itu berasal dari Dusun IV dan V Desa Naga Kisar, Desa Lubuk Saban dan Desa Naga Lawan. YASU pun siap membina para petani dengan memberikan pembekalan bertani yang sesuai standar dan juga mendukung para petani.
Suriady menjelaskan, YASU siap bekerjasama dengan para petani-petani yang ingin bergabung di YASU. "Bagi siapa saja yang ingin bergabung, kita siap support," katanya.
Salah satu petani Desa Naga Kisar, Bolas Simbolon, mengatakan, petani sangat bersyukur sejak YASU hadir mengelola lahan PT Lubuk Naga. "Para petani sekarang ini bisa nyaman bercocok tanam setelah hadirnya YASU," katanya.
Sebelumnya, petani mengeluhkan ketidaknyamanan dalam beraktivitas bertani karena mendapatkan tekanan dan intimidasi dari sekolompok petani yang mengaku menguasai lahan PT Lubuk Naga.
"Bahkan biaya sewa lahan yang dikutip kelompok tani tersebut cukup memberatkan petani. Inilah menjadi dilema bagi petani Desa Naga Kisar," katanya.