Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdsily.com-Tebing Tinggi. Ibadah perdana di GBI STT (Sutoyo Tebing Tinggi) dengan penerapan new norma dimulai dengan memenuhi protokol kesehatan Covid 19, Minggu (28/6/2020). Ibadah yang dipimpin Pendeta Dr Yan Parangan MTh diawali dengan berbagai imbauan untuk memenuhi standar protokol kesehatan dengan memakan waktu hanya 1 jam dimulai dari pujian, penyembahan dan khotbah.
Standar kesehatan itu dijadikan syarat utama untuk ikut beriibadah, dengan memakai masker standar, kemudian menuju wastapel untuk melakukan cuci tangan, kemudian oleh usher (penerima tamu) dilakukan penyemprotan hand sanitizer ke tangan jemaat, lalu masuk ke dalam gedung gereja dengan bangku yang telah diatur dengan berjarak sekitar 1,5 meter.
Semua jemaat diharuskan tetap memakai masker selama ibadah, kecuali singer dan pengkhotbah tanpa terkecuali. Dilarang membawa anak anak untuk ibadah, karena belum ada ibadah sekolah minggu bagi anak anak.
Pendeta Yan Parrangan mengharapkan protokol kesehatan Covid 19 ini bisa menjadi tradisi bagi gereja kita dan jemaat dalam menjalankan ibadah dimanapun, karena patuh dengan aturan pemerintah adalah bentuk hormat kita akan Tuhan, harapnya.
Wakil Gembala Sutoyo Tebing Tinggi Pendeta Alman Sianturi dalam khotbahnya menyampaikan selamat beribadah. Ia mengatakan, setelah 3 bulan hanya menjalani ibadah lewat streaming daring, kini ibadah di geraja dibuka kembali.
"Ini ibadah perdana dan persiapan menjelang kita mulai era new normal. Mari kita mempersiapkan diri memasuki era baru yang penuh goncangan sendi sendi kehidupan, seperti di Ayub 28; 28. Dimana dunia mengalami kesukaran namun takut dan hormat akan Tuhan adalah landasan berhubungan dengan Allah," ujarnya.
Katanya, ada 3 hal yang membuat manusia harus takut pada Tuhan. "Kita takut dan waspada dengan perintah Tuhan. Takut akan Tuhan menjauhi kita dari kejahatan (Yoh, 16;13). Persiapkan diri menghadapi pola baru, era baru dengan hikmat dari Tuhan kita dimampukan. Takut akan Tuhan membuat kita tahluk dan mengakui Keagungan-NYa," paparnya.
"Dunia boleh berubah, hanya Tuhan Yesus yang tidak berubah," ujarnya di akhir khotbahnya dari atas mimbar.