Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Meningkatnya ketegangan antara India dan Cina berdampak pada perdagangan Internasional, penangguhan kesepakatan bisnis dan seruan untuk memboikot barang dari warga Tiongkok.
Organisasi perdagangan mengatakan pengiriman Cina tiba-tiba ditahan di pos pemeriksaan India, akibat ketegangan yang tumbuh setelah negara bentrok dalam pertempuran perbatasan yang terjadi lebih dari seminggu yang lalu.
India Cellular and Electronics Association (ICEA) yang mewakili Apple (AAPL) dan Foxconn mengeluh kepada Departemen Keuangan India bahwa semua impor elektronik dari Cina sedang diteliti di pelabuhan-pelabuhan di India tanpa pemberitahuan sebelumnya.
"Ada penolakan untuk menghapus diikuti oleh penundaan dan sekarang ada pemeriksaan 100%. Pengiriman logistik yang mulus sepenuhnya berantakan," tulis ketua ICEA Pankaj Mohindroo dalam sebuah surat kepada Kementerian dilansir CNN, Senin (29/6/2020).
Padahal produksi bisnis ini baru mau pulih setelah sebelumnya terhambat akibat pandemi Corona. Mohindroo memperkirakan bahwa sektor ini baru pulih kurang dari 40% dari normal.
"Dalam dispensasi normal, barang-barang dibersihkan secara otomatis tanpa pemeriksaan. Kami baru saja mulai kembali normal setelah rugi besar selama tiga bulan," ucap Mohindroo.
Kementerian Keuangan India menolak berkomentar tentang surat itu. Organisasi perdagangan lainnya khawatir. Asosiasi Makelar Pabean Chennai, yang berbasis di India tenggara mengatakan bahwa pihak berwenang telah menginstruksikan untuk menahan semua pengiriman yang berasal dari Cina.
Sebelum bentrokan perbatasan pekan lalu, sentimen anti Cina yang tumbuh di India telah mendorong seruan untuk memboikot produk dan layanan Cina.
Kemudian perkelahian di perbatasan terjadi. Dua puluh tentara India tewas dalam baku-tembak, membuat Cina dan India masuk dalam ketegangan diplomatik militer.
Seorang menteri untuk negara bagian Maharashtra mengatakan para pejabat sedang menunggu pemerintah pusat India untuk menilai iklim bisnis saat ini dan mengumumkan kebijakan yang jelas tentang bagaimana untuk ke depannya dalam kesepakatan dengan perusahaan-perusahaan Cina.(dtf)