Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Perdagangan hari ini bukan awal pekan yang baik bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) maupun rupiah. IHSG ditutup merah di level 4.901,82. Secara teknikal IHSG masih memiliki asa untuk mencoba melanjutkan kenaikan pada perdagangan berikutnya, sekalipun masih dibayangi oleh sentimen negatif fundamental. Bukan hanya IHSG, mata uang rupiah juga mengalami pelemahan di level 14.245/dolar Amerika Serikat (AS).
Analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan, pasar keuangan pada awal pekan ini diselimuti oleh sentimen negatif yang membuat banyak pelaku pasar menjadi was-was. Sepanjang sesi perdagangan, rupiah bahkan sempat melemah hingga 14.260/dolar AS. Sama halnya dengan IHSG, rupiah mampu berbalik mengurangi kerugiannya di sesi kedua perdagangan hari ini.
"Pelaku pasar masih dihantui hasil stress test sejumlah bank di AS yang dinilai masih rapuh ditengah pandemi. Arahan agar bank di AS tidak banyak melakukan pengembangan usaha, serta tidak membagikan deviden menjadi preseden buruk bahwa pasar keuangan tengah mengalami tekanan yang cukup berat," katanya, Senin (29/6/2020).
Meskipun belum pada kesimpulan bahwa bank akan berpotensi bangkrut, namun pasar sudah mencium kemungkinanbahwa bank akan menjadi perusahaan yang paling lebih dulu terkena dampak Covid-19 dibandingkan dengan industri yang lainnya. Hal inilah yang menjadi masalah serius bagi industri perbankan dunia di tengah ekspektasi melemahnya kondisi ekonomi global.
Sementara di tanah air, kasus mega skandal Jiwasraya menjadi sentimen negatif bagi sejumlah investor. Khususnya investor reksadana. "Sejauh ini pasar terus mencermati dinamika Jiwasraya seraya berhati-hati juga dengan perkembangan pasar keuangan ditengah pandemi yang berpeluang mencetak kinerja buruk," kata Gunawan.