Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pandemi virus corona memaksa pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Sumatra Utara (Sumut) beralih ke usaha yang sedang tren terutama pembuatan masker/APD, hingga makanan dan minuman. Keputusan pelaku UMKM untuk mengalihkann usahanya demi bisa bertahan dan sebisa mungkin tidak melakukan PHK.
Direktur UKM Centre Sumut, Denni Faisal Mirza, mengatakan, secara keseluruhan sekarang banyak UMKM tidak aktif. Apalagi tidak semua bisa beralih ke usaha lain.
"Pandemi ini memang sangat memukul pelaku UMKM. Karena itu, ada yang beralih ke usaha yang sedang tren. Jika tadinya pengusaha batik, sekarang mereka membuat masker atau APD. Ada juga yang ke makanan dan minuman. Hitungan kami ada sekitar 60% yang mengalihkann usahanya karena Covid-19," katanya, Selasa (30/6/3020).
Denni mengatakan, sekarang pelaku usaha yang beralih itu juga sebagian besar menjual dagangannya secara online. Selain usaha sektor konveksi, yang di bidang mebel juga ikut beralih ke usaha jasa demi mencoba memepertahankan eksistensinya. Karena jika memaksa tetap menggeluti usahanya, bisa dipastikan tidak ada pembeli. Karena itu memilih usaha yang sedang tren.
Data pihaknya, rata-rata beralihnya ke makanan dan minuman. Misalnya membuat juice, ice cream, atau puding dan dijual secara online. Jika masih punya modal, bisa franchise yang modal-nya sekitar Rp 5 juta.
"Jadi sementara modalnya dialihkan. Yang penting kan bisa bertahan dulu. Karena dengan kondisi saat ini, sangat sedikit sektor UMKM yang bisa bertahan. Paling hanya toko-toko kelontong, air isi ulang dan makanan/minuman. Mungkin sektor jasa ada rumah kos dan pangkas," kata Denni.
Denni mengatakan, pelaku UMKM tentu akan opimis memasuki masa New Normal. Meski belum akan bisa menjalani kondisi sebelum Covid-19, namun geliatnya mudah-mudahan terlihat di awal Juli besok. Apalagi larangan keramaian dan berkumpul juga sudah dicabut sehingga usaha bisa berjalan kembali.