Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan mengaku akan kembali membuka pelayanan untuk tindakan operasi elektif atau terjadwal. Direktur RSUD dr Pirngadi Medan dr Suryadi Panjaitan menyampaikan, layanan ini akan dibuka mulai, Rabu (1/7/2020) esok, sebagai rangka adaptasi kehidupan baru (new normal).
"Sudah dibuka kembali operasi elektif atau terjadwal, seperti operasi tumor atau kanker dan lainnya. Kemarin ditunda, karena RS fokus menangani pasien Covid-19 dan mengurangi pasien dan tenaga medis terpapar Covid-19. Kemudian, ada permintaan dari organisasi profesi makanya operasi elektif ditunda," ungkapnya kepada wartawan, Selasa (30/6/2020).
Namun saat ini, lanjutnya, jumlah pasien rawat jalan mulai kembali meningkat dibanding saat awal pandemi Covid-19 lalu. Sehingga, hal ini memungkinkan untuk kembali membuka layanan operasi elektif bagi pasien.
"Kemarin situasi Covid-19 tidak hanya menimpa RS tapi semua lini. Apalagi, RSUD dr Pirngadi jadi RS rujukan darurat Covid-19, dan masyarakat menjadi takut berobat karena kita merawat pasien Covid-19," jelasnya.
Sementara itu, Wadir Pelayanan Medik dr. Rushakim Lubis, SpOG menambahkan, selain takut tertular Covid-19, kekhawatiran masyarakat berobat ke RS juga takut bakal divonis Covid-19. Namun, dia menegaskan, untuk menyatakan pasien sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19, harus berdasarkan anamnesis dan gejala pasien.
"Kalau pasien mengalami susah menelan, batuk, demam dan gejala lainnya, ditambah photo thorax, jika ada pneumonia maka ditegakkan dia dalam PDP, lalu dilanjutkan rapid test, kalau reaktif akan diswab dan kalau positif jelas dia terkonfirmasi pasien Covid-19," tambahnya.
Terpisah, Kasubbag Humas Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Rossario Dorothy Simanjuntak mengatakan, sejauh ini rumah sakit milik Kemenkes ini belum membuka tindakan operasi elektif kepada pasien.
"Begitupun, jika pasien yang sudah terjadwal operasi, kondisinya drop, bisa datang ke IGD. Kalau memang diperlukan tindakan operasi segera atau sifatnya emergency, maka dilakukan operasi," terangnya.
Sebab, lanjut Rosa, perkembangan penyakit seseorang, bisa saja berubah sewaktu-waktu.
"Jadi tetap kami tekankan seperti itu. Operasi elektif masih belum dilakukan. Penundaan operasi elektif karena berbagai hal, salah satunya imbauan Kemenkes dan organisasi profesi," pungkasnya.