Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Sumatera Utara (PKC PMII Sumut) siap mendukung dan bergandengan tangan dengan Polri khususnya Polda Sumut dalam menyongsong tatanan normal baru. Dukungan itu disampaikan sehubungan dengan jelang peringatan hari Bhayangkara ke-74 besok 1 Juli 2020.
Peringatan itu menjadi momentum untuk saling mendukung dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat (Kamtibmas). Demikian disampaikan Ketua PKC PMII Sumut, Azlansyah Hasibuan kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (30/6/2020)
“Terjaminnya Kamtibmas serta tegaknya hukum merupakan syarat mutlak yang tak bisa ditawar-tawar dalam membangun negeri ini. Terlebih manghadapi tatanan normal baru di masa pemulihan pandemi covid 19,” kata Azlan.
Tak bisa dinapikan dampak pandemi, sambung Azlan, adalah munculnya kejahatan di tengah masyarakat yang notabene merupakan beban, khususnya yang harus diemban Polri.
“Saat pandemi covid-19 warga cukup resah, ribuan tenaga kerja dirumahkan, usaha banyak lumpuh. Ini juga akan jadi pemicu tindak kriminalitas atau kejahatan demi memenuhi kebutuhan hidup. Kemudian tatanan normal baru itu sendiri, juga berpotensi menambah keresahan masyarakat bila tidak disertai dengan kemampuan ekonomi," ulasnya.
Jika diurai kepanikan masyarakat dalam mengahadapi tatanan normal baru, sambung Azlan, adalah sebagai berikut. Mulai berjalannya roda pendidikan akan menambah kost bagi warga yang ekenominya belum pulih. Begitu juga dalam memulai usaha yang membutuhkan penambahan modal yang sudah tergerus sejak pandemi.
“Yang lebih berat lagi beban dan keresahan bagi pekerja yang dipecat. Sedangkan di masa pemulihan atau new normal saat ini belum juga mendapatkan pekerjaan pengganti.
Menghadapi kondisi itu, Polri harus lebih bijaksana. Bila perlu melakukan pembinaan kepada masyarakat untuk pengembangan potensi, sehingga mewujudkan kekuatan ekonomi, yang pada akhirnya akan mengurangi angka tindak kriminalitas.
Diharapkan, di hari lahir Polri yang ke-74 dan diwarnai tatanan sosial normal baru itu, institusi bhayangkara lebih dewasa dan profesional dalam mengemban tugasnya. Tokoh agama, tokoh masyarakat harus dirangkul, sehingga memunculkan rasa kebersamaan dan kebangsaan sehigga mampu mengatasi segala persoalan di tengah-tengah masyarakat, tukas Azlan.
Namun yang lebih penting lagi, tambah Azlan, kriminalitas seperti narkoba, judi, dan prostitusi ini harus diberantas. Ini akan mengganggu ketertiban masyarakat yang akan memulai kehidupan normal baru. Karena itu, lewat hari jadi Polri ke-74, diharapkan ada flashback, khususnya dalam menjalankan amanah sebagai institusi penegah hukum. Sehingga ke depan lewat institusi bhayangkara pembangunan negara ini akan kencang mengejar ketertinggalan dan bisa menyetarai negara-negara maju, kata Azlan.
"Sesuai tema HUT Polri 'Kamtibmas Kondusif, Masyarakat Semakin Produktif dalam Menyambut Tatanan Kehidupan Baru', maka kami sebagai mahasiswa siap bergandeng tangan dan di garda terdepan bersama Polda Sumut mewujudkan cita-cita para leluhur negeri ini yang telah bersusah payah dan berkorban darah serta nyawa,” tutup Azlan.